Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Penyamaran Prajurit Kopassus dalam GAM, Sabot Senjata Musuh Hingga Ditembaki Prajurit TNI

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 29 Mei 2023 |07:01 WIB
Kisah Penyamaran Prajurit Kopassus dalam GAM, Sabot Senjata Musuh Hingga Ditembaki Prajurit TNI
Foto: Ist.
A
A
A

Tugas intelijen Badri tak sia-sia, tim ilntelijen Kopassus itu akhirnya mendapati bongkar muat 125 pucuk senapan milik GAM yang diselundupkan dari Thailand dan Malaysia. Badri yang datang ke markas GAM di Blang Ngara, Aceh Utara, saat pasokan senjata baru tiba, diminta melatih.

Selama menyamar Badri juga melakukan kegiatan sabotase seperti merekayasa alat pembidik senapan GAM sehingga tembakan mereka meleset. Untuk melindungi penyamarannya, Badri mengecoh patroli TNI agar tidak dapat menyergap GAM dengan membocorkan informasi tentang gerakan mereka.

Ketika terjadi kontak senjata antara TNI dan GAM, Badri pun kerap menjadi ditembaki oleh rekan-rekannya sesama prajurit TNI yang tidak mengetahui penyamarannya. Pasalnya, penyamaran Badri hanya diketahui oleh level pimpinan TNI.

Dari operasi intelijen itu, Badri juga berhasil mengetahui sumber keuangan GAM mulai dari perdagangan ganja kering yang dikirim melalui jalur laut dengan kapal-kapal kecil ke Malaysia.

Selain itu pemerintah setempat dan perusahan besar seperti Exxon Mobil, Pupuk Iskandar Muda, Asean Fertilizer dan seluruh warga Aceh juga diwajibkan memberi dana kepada GAM.

GAM juga mengenakan “pajak” terhadap hewan ternak sapi, kambing, sawah dan kebun warga yang sangat memberatkan masyarakat. Namun, setelah pemberlakuan Darurat Militer pada 2003, ruang gerak GAM semakin sempit. Amunini dan logistik GAM juga sudah sangat menipis.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement