JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, menanggapi naiknya elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, pada simulasi tujuh nama cawapres, elektabilitas Erick Thohir ada di papan atas dengan memperoleh 21,3 persen. Tren elektabilitas Erick menguat lebih besar, dari 9 persen di bulan Oktober 2022, 10 persen di akhir November 2022, melonjak ke 21 persen di Februari 2023.
"Erick Tohir melakukan kerja-kerja elektoral yang serius dengan terus menyentuh segmen-segmen masyarakat yang selama ini belum mengenal dirinya dengan cukup baik," kata Asrul di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Selain itu, lanjut Arsul, kerja-kerja elektoral Erick yang diwujudkan dengan berbagai kegiatan dapat diterima oleh kalangan yang lebih luas.
Kemudian, figur Erick dapat diterima oleh masyarakat luas sebagai penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meskipun dalam posisi sebagai cawapres.
โMakin banyak segmen masyarakat yang bisa menerima Erick sebagai sosok yang berpotensi menjadi pemimpin pasca Presiden Jokowi, meski untuk posisi sebagai calon wakil presiden,โ ungkapnya.
Selanjutnya kata dia, adanya apresiasi atas kinerja Erick Thohir dalam memimpin BUMN yang berkontribusi secara nyata, bagi kehidupan masyarakat dan juga pada bidang olahraga.
โAda pengakuan dan penerimaan terhadap kinerja Erick baik sebagai Meneg BUMN maupun pengusaha yang memiliki kontribusi dalam berbagai kegiatan sosial dan olahraga,โ jelasnya.
Menurut dia, terpilihnya Erick sebagai Ketum PSSI, karena aktivitas Erick Thohir sebagai Ketua Panitia Harlah Satu Abad NU, turut menyumbangkan akseptabilitas dan elektabilitas.
Dikatakan Asrul, bagi kalangan PPP sendiri, kenaikan elektabilitas Erick Thohir ini menggembirakan karena Erick adalah satu sosok yang juga digadang-gadang sejumlah kalangan internal PPP untuk menjadi cawapres.
Follow Berita Okezone di Google News