NAMA Idjon Djanbi tidak bisa dipisahkan dengan terbentuknya Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ia adalah Mayor Infanteri pertama pasukan tersebut. Walaupun berdarah Belanda, Ia dipercaya untuk melatih pasukan itu.
Awalnya, ia adalah seorang mantan anggota pasukan komando Belanda yang dikenal dengan nama Korps Speciale Troepen (KST). Pasukan tersebutlah yang banyak menggagalkan serangan Angkatan Perang Republik Indonesia dalam pertempuran melawan RMS, walaupun mereka kalah jumlah.
Melihat hasil evaluasi tersebut, Brigjen Slamet Riyadi mengusulkan kepada Kolonel AE Kawilarang untuk membuat pasukan khusus yang bisa diandalkan, dimana anggotanya memiliki kualifikasi di atas rata-rata.
Gagasan itu baru dilaksanakan oleh AE Kawilarang pada 16 Juni 1952 dengan dibentuknya Kesatuan Komando Tentara Teritorium-III/Siliwangi (Kesko III). Inilah cikal bakal yang akan menjadi Kopassus.
Untuk itu, Mochammad Idjon Djanbi ditunjuk menjadi Mayor Infanteri pasukan tersebut. Ia ditugaskan untuk melatih Kesko-III.
Follow Berita Okezone di Google News