JAKARTA - Setelah pernikahan Soekarno dengan Fatmawati pada Juni 1943, Fatmawati segera berpindah ke Jakarta untuk memenuhi tanggung jawab sebagai seorang istri. Sebab, Fatmawati harus selalu mendukung penuh Soekarno dan berjuang bersama.
Dikutip dalam buku “Soekarno Fatmawati Sebuah Kisah Cinta Klasik” yang ditulis oleh Adhe Riyanto, perjalanan awal kehidupan rumah tangga Soekarno dan Fatmawati berada di tengah kecamuk Perang Dunia II.
Soekarno dan Fatmawati harus bergabung bersama pejuang-pejuang nasional lainnya untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Mereka terbentuk menjadi keluarga yang “Selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan besar yang hebat dan dahsyat,” ujar Fatmawati.
Namun, perjuangan belum selesai hanya sampai saat itu. Justru, perjuangan fisik baru saja mencapai puncaknya, hingga Soekarno terlibat dalam setiap momen-momen penting perjuangan bangsa Indonesia. Dalam hal ini, Fatmawati sebagai seorang istri berperan aktif mendukung Soekarno.
Hubungan Soekarno dan Fatmawati pada saat itu sangat Harmonis. Soekarno membuka pandangan-pandangannya tentang perjuangan bangsa Indonesia dan selalu memberikan perhatian kepada Fatmawati.
Kemudian, pada 1944 Fatmawati melahirkan anak pertamanya yang diberi nama Muhammad Guntur SukarnoPutra. Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai sebagai mertua Fatmawati turut serta mendampingi proses kelahiran cucu pertama.
Follow Berita Okezone di Google News