JAKARTA -Ā Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih berlangsung, sebagaimana laporan Badan GeologiĀ Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan. Aktivitasnya didominasi dengan pertumbuhan kubah lava.
Selain itu, Badan Geologi juga melaporkan masih berlangsungnya suplai magma baik dari dalam maupun dangkal yang dapat memicu terjadi awan panas guguran (APG) di daerah potensi bahaya.
āSuplai magma dari dalam masih berlangsung, aktivitas saat ini dominan pertumbuhan kubah lava dan kejadian guguran,ā ungkapĀ KepalaĀ BadanĀ GeologiĀ Sugeng MujiyantoĀ dikutip dari keterangannya, Kamis (23/3/2023).
Lebih lanjut, Sugeng meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada karena aktivitas vulkanik Gunung Merapi tersebut masih terhitung normal. Sehingga, Badan Geologi tidak menaikkan status gunung tersebut.
Meski begitu, dengan karakter erupsi Gunung Merapi periode tahun 2021 hingga 2023 adalah tipe erupsi bersifat efusif yang didahului oleh erupsi-erupsi freatik, suplai magma baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas di dalam daerah potensi bahaya.
āAwan panas dan guguran dapat terjadi sewaktu-waktu. Meskipun, kejadian awan panas guguran masih sulit untuk diprediksi dari sisi waktu kejadiannya namun dapat diperkirakan potensi bahayanya,ā kata Sugeng.
Sugeng mengungkapkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 7 km.
Follow Berita Okezone di Google News