KEJAYAAN Kerajaan Mataram berangsur surut ketika Sultan Agung wafat dan pemegang tahta berpindah ke Sultan Amangkurat I atau yang bernama asli Raden Mas Sayidin, putra Sultan Agung. Penobatan Raden Mas Sayidin sebagai penguasa Mataram merupakan wasiat dari Sultan Agung sendiri, sebelum wafat pada 1645.Â
Kata "Amangku" yang berarti "memangku", dan kata 'Rat' yang berarti "bumi", jadi Amangkurat berarti "memangku bumi". Ia dengan demikian menjadi raja yang berkuasa penuh atas seluruh wilayah Mataram dan daerah-daerah bawahannya. Pada upacara penobatannya sebagai raja Mataram, seluruh anggota keluarga kerajaan disumpah untuk setia, patuh dan mengabdi kepadanya.Â
Tetapi konon peralihan kekuasaan ini membuat masa kejayaan Kerajaan Mataram surut. Selama menjadi raja, Amangkurat I lebih banyak meninggalkan noda hitam dalam lembar sejarah Mataram. Dari "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", Sultan Amangkurat I bahkan dicap sebagai tiran di Mataram yang memakan banyak korban. Banyak darah dialirkan oleh Amangkurat I ketika dirinya berkuasa.Â
Pada perjalanan kekuasaannya Amangkurat I ternyata tidak pandai mengelola kejayaan Mataram yang telah dengan susah payah dibangun ayahnya itu. Dalam hal kepemimpinannya, Amangkurat I menerapkan sistem sentralisasi kekuasaan atau sistem pemerintahan yang terpusat.Â
Selain itu, Amangkurat I juga menyingkirkan tokoh-tokoh senior yang tidak sejalan dengan pandangan politiknya. Misalnya, Tumenggung Wiraguna dan Tumenggung Danupaya yang pada tahun 1647 dikirim untuk merebut Blambangan yang telah dikuasai Bali, tetapi keduanya justru dibunuh di tengah jalan tanpa alasan yang jelas.
Lalu pada tahun 1647, ibu kota Mataram dipindah ke Plered. Istana baru ini lebih banyak dibangun dengan menggunakan batu bata, sedangkan istana lama di Kerta terbuat dari kayu. Perpindahan istana atau pusat kekuasaan tersebut diwarnai terjadinya pemberontakan Raden Mas Alit atau Pangeran Danupoyo, adik Amangkurat I sendiri yang menentang penyingkiran tokoh-tokoh senior dalam kerajaan. Â
Follow Berita Okezone di Google News