JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menilai Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang digelar BMKG efektif dalam mengedukasi masyarakat terkait adanya perubahan iklim. Dalam hal ini, petani menjadi sasaran agar mampu melakukan adaptasi jika ada perubahan iklim yang terjadi.
Menurutnya, SLI mampu membuat petani berhasil meningkatkan kuantitas produk pertaniannya. Sejalan dengan itu juga, para petani juga mampu terhindar dari kondisi gagal panen.
"Fase aktivitas SLI ditingkatkan pada tataran berkelanjutan bukan hanya memberikan literasi iklim berbasis pembelajaran modul namun juga turut mengawal pemanfaatannya di sektor pertanian selama satu musim tanam pada komoditas tertentu dan berbasis kebutuhan riil informasi iklim pada sektor pertanian," kata Dwikorita dalam keterangannya, Minggu (19/3/2023).
Sebagai contoh, Dwi menyebut program SLI di Suropadan, Pringsurat, Kabupaten Temanggus pada tahun 2017 pada komoditas padi varietas mekongga berhasil panen sebanyak 7.71 ton per hektarnya. Jumlah ini menigkat sebesar 22 persen dari hasil biasa yang hanya 6 ton per hektarnya.
Kenaikan hasil panen juga tercatat pada tahun 2022 lalu saat SLI Operasional digelar di Sukomakmur, Kajoran, Kabupaten Magelang pada komoditas daun bawang. Hasil dari pengubinan komoditas sayuran daun bawang pada Juli 2022 menghasilkan 61,75 ton per hektar dengan usia tanaman 90-100 hari.
"Hasil tersebut jauh lebih baik dan maksimal bila dibandingkan dengan hasil panen normal sebelumnya," kata Dwikorita.
Follow Berita Okezone di Google News