Share

Didorong HT Jadi Cawapres, TGB Tak Kalah Pengalaman dengan Khofifah dan Ridwan Kamil

Kiswondari, MNC Portal · Minggu 19 Maret 2023 18:11 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 19 337 2783824 didorong-ht-jadi-cawapres-tgb-tak-kalah-pengalaman-dengan-khofifah-dan-ridwan-kamil-VrVtysR5y6.jpg

JAKARTA - Dalam pelantikan DPW Partai Perindo Nusa Tenggara Barat (NTB), Ketua Umum (Ketum) Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) menyebut bahwa TGB H. Zainul Majdi layak sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan menilai bahwa sah-sah saja jika Perindo mendorong kadernya sebagai cawapres, dan dalam politik semua kemungkinan bisa saja terjadi. Hal ini juga menjadi bukti keseriusan Perindo dalam memperkuat fungsinya.

"Dukungan Hary Tanoe kepada TGB sebagai cawapres menjadi bukti keseriusan Perindo untuk memperkuat fungsi parpol dalam membangun kaderisasi dan seleksi kepemimpinan politik nasional," kata Yusak saat dihubungi, Minggu (19/3/2023).

Menurut Yusak, cawapres itu tidak harus berasal dari parpol besar atau partai papan atas. Asal tokoh tersebut mendapatkan dukungan rakyat, cawapres dari parpol kecil juga dimungkinkan.

"Selama ini, nama-nama cawapres yang beredar juga lebih banyak muncul dan merepresentasikan wilayah Barat dan Tengah seperti AHY, Sandiaga, Khofifah, Ridwan Kamil, Erick Thohir," terangnya.

Yusak menilai, TGB bisa merepresentasikan wilayah Timur sekaligus mewakili kalangan ulama dan birokrat. Sebagai mantan kepala daerah dua periode, TGB potensial menjadi cawapres.

"TGB juga tidak kalah pengalaman dengan Khofifah dan Ridwan Kamil yang sama-sama menjadi kepala daerah. Bahkan TGB mewakili sosok multi karakter; politisi, ulama dan birokrat," ujar Yusak.

Sebagai partai politik pendukung pemerintah, Yusak menyarankan, sebaiknya Perindo mengambil garis politik yang tegas untuk memastikan keberlanjutan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kemudian, sambung dia, sejauh ini ada tiga poros politik yang mewakili karakteristik keberlanjutan pemerintahan Jokowi yaitu poros PDIP, poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra-PKB dan poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PPP dan PAN.

"Perindo bisa mengambil positioning di antara tiga poros politik tersebut," ungkapnya.

Namun soal bargaining cawapres, kata dia, tentu kembali pada Perindo untuk meyakinkan poros-poros tersebut. Bagaimanapun, Perindo berkepentingan mendapatkan insentif elektoral atas kepuasan publik dan approval rating Jokowi yang masih tinggi.

"Agar efek elektoralnya bisa maksimal, sebaiknya Perindo segera mengerucutkan dukungan capres, apakah Ganjar atau Prabowo mengingat politik endorsment Jokowi diberikan kepada lebih dari satu capres. Parpol non Parlemen seperti PSI saja sudah sebut nama capres," tandas Dekan FISIP Universitas Sutomo ini.

Follow Berita Okezone di Google News

(kha)

1
1
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini