JAKARTA - Sultan Hamengku Buwono IX yang bernama kecil Dorodjatun merupakan Raja Kesultanan Yogyakarta yang turut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia. Pada masa pemerintahannya, Sultan Hamengku Buwono IX beserta rakyatnya bersikap nonkooperatif terhadap pendudukan Belanda di Yogyakarta.
Bahkan dalam buku yang berjudul “Tahta Untuk Rakyat : Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX” dituliskan bahwa dia merupakan raja yang tidak mudah dibujuk Belanda.
Hal ini terjadi pada awal November 1939. Dorodjatun dengan Gubernur Adam melakukan perundingan mengenai kontrak politiknya. Namun, perundingan ini tidak semudah yang dibayangkan karena Dorodjatun bukan seseorang yang mudah dibujuk.
Berkat pendidikannya yang cukup tinggi di Belanda, Dorodjatun memiliki pemikiran kritis dan pandangan yang luas terhadap rumusan yang disampaikan.
Pendidikan yang tinggi, pengalamannya di berbagai organisasi, serta pesan ayahnya yang dia pegang teguh menjadikan Dorodjatun sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Berbulan-bulan lamanya Dorodjatun dan Gubernur Adam melakukan perundingan, tapi belum menemukan ujung perundungan itu. Gubernur Adam pun merasa jengkel karena sebagai pejabat yang berpengalaman, dia tidak bisa membujuk Dorodjatun.
Follow Berita Okezone di Google News