JAKARTA - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan mengimbau warga tidak berkegiatan pada zona bahaya Gunung Merapi.
Yakni, di wilayah potensi bahaya erupsi Gunung Merapi baik aliran lava maupun awan panas guguran (APG) dengan radius 3-7 kilometer dari puncak.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," kata Hendra saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Rabu (15/3/2023).
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," tambahnya.
Selain itu, Hendra mengimbau warga agar mencegah gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi. Selain itu, agar mewaspadai bahaya aliran lahar dan lava.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ujarnya.
Hendra menambahkan, pihaknya akan meninjau kembali apabila aktivitas meningkat signifikan. Diketahui, saat ini Merapi masih berstatus level III atau siaga.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(Ari)