SEMARANG – Lebih dari satu dekade, MNC Peduli berkolaborasi dengan SMC Rumah Sakit (RS) Telogorejo Semarang dalam menyediakan layanan operasi sumbing dan hernia gratis bagi warga Semarang dan sekitarnya.
Program “Senyum Indonesia” merupakan layanan operasi gratis untuk masyarakat pra sejahtera yang belum memiliki jaminan kesehatan termasuk BPJS.
Kondisi sumbing dan penyakit hernia tentunya sangat mengganggu aktivitas dan penampilan bagi yang memiliki kondisi tersebut. Dengan operasi yang gratis yang diberikan, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan produktivitas keseharian serta menumbuhkan rasa percaya diri.
Melanjuti kolaborasi ini, MNC Peduli dan RS Telogorejo kembali mengadakan operasi hernia dan sumbing gratis pada Rabu (15/3/2023). Dalam kesempatan ini dihadiri oleh Ketua MNC Peduli Syafril Nasution dan juga Direktur Utama SMC RS Telogorejo, dr. Alice Sutedjo Lisa, M.K.M.
Ketua MNC Peduli, Syafril Nasution mengemukakan kegiatan ini juga sengaja digelar untuk memperingati hari Perawat. Selain itu, kegiatan juga sengaja digelar sebagai pencerahan kepada para ibu terkait kejadian bibir sumbing.
“Acara ini bagus sekali bagi para ibu-ibu yang mempunyai keluarga bibir sumbing, ini juga menambah semangat bagi mereka untuk atasi problem punya anak bibir sumbing,” kata Syafril yang juga merupakan Waketum Partai Perindo dan Bacaleg Partai Perindo untuk DPR RI Dapil Jateng I.
Dia mengemukakan, operasi hernia dan bibir sumbing gratis kepada masyarakat sudah digelar MNC Peduli dengan RS Telogorejo sudah cukup lama, yakni sejak 2012 hingga sekarang. Artinya sudah 11 tahun dan terus berjalan. Selain itu juga ada operasi lain yang gratis untuk masyarakat yakni operasi katarak.
“Gratis bagi masyarakat Semarang ataupun sekitarnya. Mudah-mudahan akan terus terlaksana sampai ke depan. Lebih banyak pasien yang mengikuti program ini,” kata dia.
Direktur Utama SMC RS Telogorejo dr. Alice Sutedjo Lisa, M.K.M mengemukakan masyarakat luas belum mengetahui apa penyebab dari bibir sumbing. Selain itu, saat dan setelah operasi orangtua tentunya was-was karena yang dioperasi adalah anak-anak.
“Mereka berpikir, bahaya apa nggak ya dioperasi? Oleh karena itu acara ini juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat,” katanya.
Follow Berita Okezone di Google News