BENGKULU - Puluhan siswi SMP di Bengkulu melakukan aksi menyakiti diri sendiri dengan menyayat lengannya. Kejadian ini pun menghebohkan pihak sekolah dan juga orangtua murid.
Pasalnya, aksi ini tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua murid, melainkan mencapai puluhan murid dalam satu sekolah yang sama. Berikut faktanya.
 BACA JUGA:
1. Orangtua kecolongan
Â
Herliyanto, orangtua J (14), siswi SMP Bengkulu Utara mengaku kecolongan atas fenomena yang dilakukan putrinya sendiri. Meski didesak, putrinya tetap enggan membeberkan terkait alasan melakukan aksi menyayat diri tersebut.
"Saya tidak tahu kasus menyayat diri ini. Ada puluhan orang. Ketika ditanya masalahnya apa mereka bilang tidak ada, jadi kita susah juga mencari tahu," katanya, Selasa (14/3/2023).
 BACA JUGA:
2. Mengikuti trend
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara Iptu Ardian Yunan Saputra menduga bahwa aksi sayat diri ini dilakukan karena mengikuti trend yang dilakukan oleh rekan-rekannya sesama siswa.
Pihaknya berharap peran serta seluruh pihak agar fenomena serupa tak terulang kembali di kemudian hari.
Follow Berita Okezone di Google News
3. Faktor lingkungan dan krisis identitas
Polisi menyebut bahwa ada beberapa faktor yang melatarbelakangi aksi tersebut, salah satunya faktor lingkungan dan krisis identitas.
Faktor yang melatarbelakangi para siswi, di antaranya faktor internal yaitu krisis identitas atau mencari jati diri.
Kemudian, faktor eksternal atau lingkungan, yaitu lingkungan keluarga dan teman, serta pengaruh media sosial.
Â
4. Tidak terkait gengster dan narkoba
Namun, polisi memastikan tidak ada indikasi gengster ataupun penyalahgunaan obat-obatan atau narkotika dari aksi sayat tangan yang dilakukan sejumlah siswa. Aksi melukai diri sendiri juga tidak dilakukan dalam lingkungan sekolah.
"Saya tekankan untuk hal itu tidak terkait sama sekali dengan gengster dan narkoba," ujar Ardian.
5. Lukai diri dengan jarum hingga cutter
Benda tajam yang digunakan bukan berupa silet, melainkan jarum pentul, pecahan kaca, dan pisau cutter. Di antara beberapa siswi bahkan sudah melakukan hal itu sejak di bangku sekolah dasar.
Luka yang ditimbulkan dari aksi itu juga luka yang dikatakan tidak terlalu berbahaya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.