Share

BPPTKG Ungkap Erupsi Gunung Merapi Masih Terkait Letusan Besar 2010

Binti Mufarida, MNC Portal · Minggu 12 Maret 2023 17:23 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 12 337 2779753 bpptkg-ungkap-erupsi-gunung-mrapi-masih-terkait-letusan-besar-2010-6P4tOijnxz.jpg Gunung Merapi. (Foto: BPPTKG)

JAKARTA - Erupsi Gunung Merapi yang memuntahkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu 11 Maret 2023 kemarin masih terkait dengan erupsi besar yang terjadi pada tahun 2010 lalu.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengungkapkan, aktivitas Gunung Merapi cukup kompleks.

“Untuk kronologi aktivitas saat ini masih terkait dengan kronologi aktivitas (erupsi) sejak 2012 pasca 2010,” ucap Agus Budi Santoso saat Konferensi pers secara virtual, Minggu (12/3/2023).

Agus mengatakan sejak tahun 2012 atau sekitar 2 tahun setelah erupsi besar 2010, Gunung Merapi kembali terjadi peningkatan aktivitas yang ditunjukkan dengan aktivitas erupsi-erupsi freatik, kemudian terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi berupa erupsi freatik terutama pada tahun 2018. Tapi sebenarnya peningkatan aktivitas tersebut sudah terjadi sejak 2012.

“Hal ini, menunjukkan adanya migrasi magma dari dalam, dari kedalaman 3 km sampai menuju permukaan. Kemudian ketika erupsi freatik, ternyata sudah sangat intensif dan menunjukkan akan adanya siklus magma yang baru,” ungkap Agus.

Oleh karena itu, Agus mengatakan BPPTKG meningkatkan status aktivitas Gunung Merapi dari Normal ke Waspada pada 11 Mei 2018.

Erupsi ini, kata Agus, berlanjut berupa pertumbuhan kubah lava kemudian terjadi awan panas dan guguran lava yang berlangsung hingga September 2019.

“Nah, ini adalah satu siklus erupsi pasca 2010 yaitu 2018 hingga 2019. Kemudian setelah itu erupsi berhenti, terjadi kembali erupsi-erupsi freatik yang pernah terjadi sebelumnya yang mana itu sama menandakan bahwa sedang terjadi migrasi magma kembali yaitu pada 2 September 2019 sampai Oktober 2020,” katannya.

Dia pun mengatakan Gunung Merapi kemudian mengeluarkan magma baru di mana sebelumnya terjadi krisis yang terlihat dari data pemantauan BPPTKG.

Follow Berita Okezone di Google News

“Kami menyimpulkan akan terjadi erupsi kembali. Sehingga pada 5 November 2020, kami naikan status menjadi siaga.”

“Setelah itu, baru pada tanggal 4 Januari 2021 magma keluar atau terjadi erupsi yang berlangsung hingga saat ini. Dan ini sama bentuknya seperti erupsi 2018 sampai 2019 yaitu berupa pertumbuhan kubah lava dan pembentukan awan panas dan guguran lava. Jadi ini adalah background dari kronologi aktivitas erupsi Gunung Merapi yang terjadi kemarin,” pungkas Agus.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini