Share

Diterpa Hujan dan Angin Kencang, Demo Cabut Perppu Ciptaker Tak Surut di DPR RI

Irfan Maulana, MNC Portal · Selasa 28 Februari 2023 14:07 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 28 337 2772740 diterpa-hujan-dan-angin-kencang-demo-cabut-perppu-ciptaker-tak-surut-di-dpr-ri-cX3Ft0E2kY.jpg Ratusan demonstran tetap bertahan meski diterpa hujan angin/Foto: Irfan Maulana

 

 

JAKARTA - Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur kawaan Jakarta Pusat tak membuat ratusan massa dari berbagai elemen yang untuk melakukan aksi mendesak pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Cipta Kerja surut.

Mereka tetap bertahan di depan Gedung Dewa Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta Pusat, Selasa, (28/2/2023). Hujan yang mulai terjadi sekitar pukul 13.40 WIB itu, dihadapi demonstran dengan menggunakan jas hujan plastik dan alat pelindung diri seadanya.

 BACA JUGA:Bantah Selfie, Pacar Dandy Pangku Kepala David agar Darah Tak Masuk Hidung

Pantauan MNC Portal Indonesia, aksi itu masih terus berlangsung. Massa terus menyuarakan aspirasinya di depan kantor wakil rakyat tersebut.

Untuk diketahui, massa yang tergabung dalam Gerakan Ultimatum Rakyat dan Protes Rakyat Indonesia menilai Perppu tak berpihak pada demokrasi dan konstitusi. Ratusan massa telah berdatangan sekitar pukul 10.00 WIB namun mulai ramai di pukul 12.50 WIB.

 BACA JUGA:Wanita Cantik Tewas Setelah Lompat dari Lantai 23 Apartemen

Nampak massa tersebut mulai dari buruh, aktivis, mahasiswa sampai jurnalis. Mereka datang dengan membawa bendera dan spanduk bertuliskan tuntunan.

"Anomali terjadi tidak hanya pada alasan pengesahan Perppu Cipta Kerja dan pernyataan kondisi perekonomian pasca pandemi," ujar Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika.

Dia mengatakan pembangunan di Indonesia harus diganjar dengan berbagai penggusuran atas nama Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal ini kata dia, mengancam kedaulatan pangan, fleksibilitas tenaga kerja, liberalisasi pendidikan, dan legitimasi pengrusakan lingkungan hidup.

"Serta berbagai bentuk pelanggaran HAM pada petani, nelayan, buruh, masyarakat adat, perempuan, masyarakat miskin kota dan pedesaan, serta kelompok rentan lainnya semakin masif terjadi," jelasnya.

Sementara di depan gedung DPR RI polisi memasang pagar kawat berduri. Nampak pula ratusan aparat gabungan berjaga mengawal jalannya aksi.

Follow Berita Okezone di Google News

Berikut 10 tuntunan massa aksi Gerakan Ultimatum Rakyat dan Protes Rakyat Indonesia:

1. Presiden RI segera mencabut Perpu Cipta Kerja.

2. DPR RI menolak Perppu Cipta Kerja yang telah diterbitkan Presiden.

3. Presiden dan DPR RI segera hentikan segala bentuk pengkhianatan dan pembangkangan terhadap konstitusi.

4. Cabut seluruh kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan konstitusi.

5. Hapus sistem kerja kontrak, alih daya, sistem magang dan setop politik upah murah serta berlakukan upah sesuai kualitas hidup layak.

6. Hentikan liberalisasi agraria, pangan dan perampasan tanah, tolak bank tanah, serta jalankan reforma agraria sejati sebagai basis pembangunan nasional.

7. Wujudkan kebebasan akademik, pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis di segala jenjang.

8. Hentikan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat di semua sektor.

9. Berikan perlindungan dan jaminan kepastian kerja bagi pekerja non-PNS (penyuluh KB, guru honorer, pekerja perikanan dan kelautan), pengemudi ojek online, dan lain lain.

10. Segera terbitkan dan sahkan seluruh peraturan perundang-undangan yang melindungi hak rakyat (RUU PPRT, Perlindungan Pekerja Transportasi-Ojek Online dan RUU Masyarakat Adat).

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini