Â
ÂJAKARTA - Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur kawaan Jakarta Pusat tak membuat ratusan massa dari berbagai elemen yang untuk melakukan aksi mendesak pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Cipta Kerja surut.
Mereka tetap bertahan di depan Gedung Dewa Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta Pusat, Selasa, (28/2/2023). Hujan yang mulai terjadi sekitar pukul 13.40 WIB itu, dihadapi demonstran dengan menggunakan jas hujan plastik dan alat pelindung diri seadanya.
 BACA JUGA:Bantah Selfie, Pacar Dandy Pangku Kepala David agar Darah Tak Masuk Hidung
Pantauan MNC Portal Indonesia, aksi itu masih terus berlangsung. Massa terus menyuarakan aspirasinya di depan kantor wakil rakyat tersebut.
Untuk diketahui, massa yang tergabung dalam Gerakan Ultimatum Rakyat dan Protes Rakyat Indonesia menilai Perppu tak berpihak pada demokrasi dan konstitusi. Ratusan massa telah berdatangan sekitar pukul 10.00 WIB namun mulai ramai di pukul 12.50 WIB.
 BACA JUGA:Wanita Cantik Tewas Setelah Lompat dari Lantai 23 Apartemen
Nampak massa tersebut mulai dari buruh, aktivis, mahasiswa sampai jurnalis. Mereka datang dengan membawa bendera dan spanduk bertuliskan tuntunan.
"Anomali terjadi tidak hanya pada alasan pengesahan Perppu Cipta Kerja dan pernyataan kondisi perekonomian pasca pandemi," ujar Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika.
Dia mengatakan pembangunan di Indonesia harus diganjar dengan berbagai penggusuran atas nama Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal ini kata dia, mengancam kedaulatan pangan, fleksibilitas tenaga kerja, liberalisasi pendidikan, dan legitimasi pengrusakan lingkungan hidup.
"Serta berbagai bentuk pelanggaran HAM pada petani, nelayan, buruh, masyarakat adat, perempuan, masyarakat miskin kota dan pedesaan, serta kelompok rentan lainnya semakin masif terjadi," jelasnya.
Sementara di depan gedung DPR RI polisi memasang pagar kawat berduri. Nampak pula ratusan aparat gabungan berjaga mengawal jalannya aksi.
Follow Berita Okezone di Google News