KERAJAAN Pajajaran mulai membangun sejumlah infrastruktur secara fisik demi menarik pandangan mata pada masa pemerintahan Prabu Nilakendra. Sejumlah taman di depan keraton dibangun. Keraton juga direkonstruksi ulang dengan memiliki tiang 17 buah. Tembok-tembok istana dengan ukiran bermacam-macam juga berdiri.
Sayang, pembangunan infrastruktur itu tak dibarengi dengan penguatan keamanan. Padahal raja sebelumnya Ratu Sakti terkenal amat memperhatikan keamanan dan kestabilan internal wilayah kerajaan.
Seharusnya Nilakendra tahu bahwa Pajajaran mengalami kemerosotan signifikan, salah satunya karena faktor keamanan. Pasca Prabu Siliwangi memerintah, wilayah Pajajaran semakin sering diganggu keamanannya oleh musuh.
Dikutip dari buku “Hitam Putih Pajajaran : Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran" tulisan Fery Taufiq El Jaquenne, di masa zaman Nilakendra, musuh-musuh kerajaan sudah mulai mendekat ke dalam keraton. Masyarakat Sunda sudah banyak yang membangkang, mulai pemerintahan, pemuka agama, hingga raja mereka di daerah kekuasaan Pajajaran.Â
Baca juga:Â Di Bawah Kekuasaan Prabu Siliwangi, Kerajaan Pajajaran Punya 3 Pasukan Elite
Pakuan juga tidak memperhatikan lagi keadaan masyarakat. Prinsip ‘nyatu tampa ponyo, nginum twak tamba hanaang’ atau ‘makan sekedar lapar, minum menghilangkan dahaga’ sudah tidak lagi ada. Namun justru yang terjdai adalah ‘wong huma darpa mamangan, Tan igar yan yan pepelekan’ yang berarti ‘para petani merasa kurang makanan, tidak merasa senang bila tidak bertanam sesuatu’.
Di masa pemerintahan Nilakendra, ditemukan banyak rakyat mulai frustasi. Mereka takut sewaktu-waktu ada musuh datang menyerang, sedangkan kerajaan tidak pernah memperhatikan keadaan rakyat. Sejauh ini yang diperhatikan pihak keraton hanya masalah Cirebon dan Banten.
Padahal selain itu, banyak musuh - musuh yang datang, seperti preman, copet, penipu, maling dan lain sebagainya. Pada keadaan seperti ini, konon dikisahkan datang pasukan "tambuh sangkane" dari Banten menyerbu Pakuan, ibu kota Kerajaan Pajajaran.
Follow Berita Okezone di Google News