Â
ÂJAKARTA - Kerajaan Islam di Jawa Tengah muncul di Demak pada abad ke-16, seiring dengan keruntuhan kerajaan bercorak Hindu, Majapahit. Kerajaan Demak ini menandai penyebaran Islam di Jawa Tengah, dan berdirinya kerajaan bercorak Islam lainnya.
Mengutip laman Pemprov Jateng, Jumat (17/2/2023), setelah kerajaan Demak runtuh, Djoko Tingkir anak menantu Raja Demak (Sultan Trenggono) memindahkan kerajaan Demak ke Pajang (dekat Solo).
 BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Tak Pernah Beri Arahan Terkait Sistem Proporsional Tertutup
Dia pun menyatakan diri sebagai Raja Kerajaan Pajang dan bergelar Sultan Adiwijaya. Selama pemerintahannya terjadi kerusuhan dan pemberontakan.
Perang yang paling besar adalah antara Sultan Adiwijaya melawan Aryo Penangsang. Sultan Adiwijaya menugaskan Danang Sutowijaya untuk menumpas pemberontakan Aryo Penangsang dan berhasil membunuh Aryo Penangsang.
Dikarenakan jasanya yang besar kepada Kerajaan Pajang, Sultan Adiwijaya memberikan hadiah tanah Mataram kepada Sutowijaya. Setelah Pajang runtuh ia menjadi Raja Mataram Islam pertama di Jawa Tengah dan bergelar Panembahan Senopati.
 BACA JUGA:Jadi Tersangka Baru Kasus Suap Perkara MA, Ketua Yayasan RS SKM Ditahan KPK
Di pertengahan abad 16 bangsa Portugis dan Spanyol datang ke Indonesia dalam usaha mencari rempah-rempah yang akan diperdagangkan di Eropa. Pada saat yang sama, bangsa Inggris dan kemudian bangsa Belanda datang ke Indonesia juga. Dengan VOC-nya bangsa Belanda menindas bangsa Indonesia termasuk rakyat Jawa Tengah baik dibidang politik maupun ekonomi.
Follow Berita Okezone di Google News