Share

3 Nasihat Sunan Kalijaga ke Sutawijaya saat Dirikan Kerajaan Mataram

Tim Okezone, Okezone · Kamis 16 Februari 2023 07:34 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 16 337 2765835 3-nasihat-sunan-kalijaga-ke-sutawijaya-saat-dirikan-kerajaan-mataram-7ab7Ld75HN.jpg Sunan Kalijaga (Wikipedia)

SUNAN Kalijaga menyampaikan beberapa piwulang atau nasehat kepada Sutawijaya—nama sebelum berubah menjadi Panembahan Senopati—yang merupakan Pendiri Kerajaan Mataram. Piwulang tersebut disampaikannya ketika Sutawijaya dalam tiga keadaan, yakni ketika sedang mengalami kegelisahan karena merasa diperlakukan tidak adil oleh Sultan Pajang yang sekaligus Bapak angkatnya, Hadiwijaya; ketika disiapkan menjadi pemimpin kerajaan, dan ketika akan mendirikan Kerajaan Mataram.

Melansir nu.or.id, Kamis (16/2/2023), piwulang-piwulang Sunan Kalijaga kepada Sutawijaya ketika akan mendirikan Kerajaan Mataram, secara lengkap termaktub dalam Babad Matawis. Piwulang tersebut meliputi tiga hal.

Pertama, Bekal hidup agar selamat lahir batinnya, yang dimetaforakan dengan pertumbuhan pohon Wijayamulya yang apabila ditanam dengan rasa kasih, diperlakukan sesuai tatanan yang berlaku, disiram dengan air supaya segar, maka pohon Wijayamulya akan tumbuh subur, berdaun, dan berbunga yang segar dan indah.

Dalam proses pembelajaran, ketika sedang melaksanakan pembelajaran tidak boleh keras kepala dan tidak membuat tatanan sendiri, melainkan harus dipenuhi dengan kasih sayang, kemauan, mantap hati, dan bersungguh-sungguh. Selain itu, perlu juga menyadari bahwa segala pengetahuan bermuara pada Allah, Tuhan Sang Maha Bijaksana.

Kedua, watak utama sebagai petinggi. Sunan Kalijaga memberikan nasehat bahwa watak utama seorang pemimpin adalah mengayomi dan menciptakan suasana nyaman bagi warganya. Selain itu, hendaknya para Petinggi membangun langgar asri dengan persediaan air yang melimpah, menyantuni fakir miskin dan orang terlantar, para yatim piatu serta pendeta. Jujur dan malu kepada Tuhan dan sesama juga merupakan watak yang harus dimiliki para petinggi.

Hal tersebut disampaikan Sunan Kalijaga kepada Sutawijaya, dengan harapan agar nasehat itu kelak disampaikan kepada para Petinggi Mataram.

Ketiga, mewujudkan kerajaan yang ideal. Nasehat kali ini dibingkai dalam sebuah cerita seorang Wiku di Gunung Rasa Mulya, kepada Raden Sujanadi dan kedua adiknya yang akan segera menjadi raja.

Follow Berita Okezone di Google News

Jika kelak menjadi raja, maka pekerjakanlah orang yang baik, seperti yang dimetaforakan dengan empat hal, yakni wanita, keris, intan, dan burung. Wanita melambangkan bahwa ia harus bertutur halus, sareh, dan tertib dalam bersikap. Keris, harus tajam pikirannya dan ahli berperang. Intan, ia harus memiliki hati dan pikiran yang bening. Sedangkan burung, memiliki makna mengetahui hal yang tersamar, yang baik dan yang buruk.

Namun selain menjalankan empat hal tersebut, seorang raja juga harus hati-hati karena ada empat pantangan yang harus dihindari. Pertama, bersenang-senang, berjudi hingga menghabiskan harta benda. Kedua, gemar bercinta atau main perempuan sehingga lalai pada tugas dan kewajibannya. Ketiga, suka berotak kosong, yakni sering menghabiskan waktu hanya untuk makan dan minum, tidak mau belajar atau membaca. Keempat, melupakan asal mula dan menganggap kedudukannya sebagai raja adalah berkat kehebatan dirinya sendiri.

Piwulang-piwulang tersebutlah yang dilaksanakan dan dipegang teguh Sutawijaya selama memimpin kerajaan Mataram. Hal ini pun diwariskannya kepada para pemimpin setelahnya. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika Kerajaan Mataram dapat bertahan sampai sekarang, yakni selama 500 tahun, berkat ajaran dari Sunan Kalijaga.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini