JAKARTA – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan keberadaan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dapat membantu membangun ekosistem riset dan inovasi daerah. Hal ini guna membantu pemerintah daerah mengambil keputusan dan kebijakan berbasis data dan sains yang lebih kuat. Diharapkan BRIDA dapat menjadi motor penggerak pembangunan daerah.
"Kita tidak berhenti hanya mendorong dan membantu pemda membentuk BRIDA, tapi juga bagaimana kemudian membina BRIDA ke depannya," kata Handoko di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Ia menyebutkan pembentukan BRIDA bukan diproyeksikan sebagai lembaga riset di daerah, melainkan menjadi menjadi mediator antara BRIN dan daerah. Tugas dan fungsi BRIDA adalah mendukung pemda untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan di daerah masing-masing.
"Saya sampaikan BRIDA bukan lembaga riset, tapi kalau memang bisa menjadi lembaga riset dan membuat laboratorium silakan ke depannya, tapi untuk saat ini tidak seperti itu," ujarnya.
Karena itu, ia berterima kasih kepada seluruh pemda yang sudah menyelesaikan pembentukan BRIDA. Handoko melanjutkan, BRIN masih menunggu terbentuknya BRIDA di daerah lain. Karena sesuai regulasi Kemendagri, memang harus dilakukan penyesuaian organisasi terkait pembentukan BRIDA di daerah.
"Kami harapkan BRIDA dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mengakses berbagai kesempatan dan peluang kolaborasi yang ada di BRIN, dan daerah lain untuk saling bertukar pikiran dan ide dalam memecahkan problem di daerah," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Yopi menyebutkan, hingga kini terdapat 6 provinsi dan 24 kabupaten/kota yang telah membentuk (BRIDA) sebagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Follow Berita Okezone di Google News