JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelaskan alasan keluarnya Riano P Ahmad, Guruh Tirta Lunggana dan sejumlah loyalis Haji Lulung dari kepengurusan partai berlambang kakbah tersebut.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, keluarnya Riano dan loyalis PPP lainnya bukan didasari atas suka atau tidak suka.
(Baca juga: Dicopot PPP, Anak Haji Lulung Ngelamar di Tiga Partai Pengusung Anies)
“Pak Riano itu mantan DPRD, pernah di PPP dan PAN, tahu tata organisasi. Bukan soal like and dislike," terang Baidowi, saat dihubungi Selasa (7/2/2023).
Pria yang akrab disapa Awiek ini berkata, bahwa keluarnya Riano dari kepengurusan DPW PPP DKI Jakarta ini didasari atas putusan Mahkamah Partai.
"Jadi hasil muswil DKI Jakarta itu, formaturnya dimenangkan oleh Saiful Dasuki. Itu ada formatur DPP satu orang, formatur DPW itu Wahyudin, DPD itu Saieful, Samal, satu lagi Yunus. Nah hasil formatur itu kemudian ternyata oleh DPP ada ikhtiar berbeda. Jadi DPP menunjuk Haji Lulung atas pertimbangan politik waktu itu," tuturnya.
Atas dasar itu, Saeful menggugat keputusan DPP PPP ke pengadilan negeri. Hanya saja, pengadilan memerintahkan agar persoalan itu diselesaikan lebih dulu ke Mahkamah Partai.
"Semeninggalnya Haji Lulung, putusan pengadilan negeri keluar. Lantas kemudian putusan Mahkamah Partai mengembalikan ke formatur. Ya sudah formatur rapat lagi, memutuskan Saeful sebagai ketua. Tirta dijadikan Sekretaris, Riano tetap di OKK," terang Awiek.
"Ya kalau kemudian tidak merasa nyaman di posisi itu, ya silahkan saja (keluar), tetapi jangan menebar fitnah yang baru," tutup Awiek.
Follow Berita Okezone di Google News