Share

Perindo Nilai Kebijakan ERP Perlu Dikaji, Contoh Singapura!

Riana Rizkia, MNC Portal · Minggu 05 Februari 2023 19:29 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 05 337 2759482 perindo-nilai-kebijakan-erp-perlu-dikaji-contoh-singapura-XPw3xnYnXS.jpg Politisi Partai Perindo Johannes Saragih (Foto: Riana Rizkia)

 

JAKARTA - Wacana kebijakan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) dinilai perlu pengkajian yang lebih dalam lagi. Meskin, tak dipungkiri bahwa kebijakan tersebut baik.

"Kalau saya melihatnya seperti ini, saya enggak bicara saya setuju atau tidak setuju karena pastinya ERP ini adalah sesuatu yang baik," kata Politisi Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Johannes Saragih dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang disiarkan di Youtube Partai Perindo, Minggu (5/2/2023).

"Nah tapi, untuk bisa seperti Jakarta ini diterapkan ERP, ya kita mesti paham dulu kenapa sih ERP itu ada," imbuhnya.

BACA JUGA:Perindo Serahkan Gerobak UMKM ke Pedagang Gorengan di Sulteng 

Johannes Saragih menuturkan, Indonesia dapat belajar dari Singapura sebelum menerapkan jalan berbayar. Singapura diketahui telah lebih dulu menerapkan kebijakan tersebut.

Salah satunya, lanjur Johannes Saragih, yang bisa dilakukan dengan memperbaiki sistem transportasi publik. "Belajar dari Singapura, kenapa Singapura menerapkan ERP 25 tahun yang lalu, ya kalau kita lihat memang sistem transportasi publiknya di sana sudah sangat memadai," katanya.

BACA JUGA:Konsilidasi DPD Perindo Poso dan Touna, Siap Menangkan Pemilu 2024 dengan Penguatan Struktur 

Follow Berita Okezone di Google News

Johannes menambahkan, di Singapura, setiap warganya bisa sampai ke tujuan menggunakan transportasi umum. Sehingga, ERP bukan jalan satu-satunya yang harus dilewati.

"Artinya tanpa saya melewati jalur ERP pun, saya bisa sampai ke tujuan saya, karena banyak option. Sehingga ERP itu hanyalah salah satu option buat saya," ucapnya.

Menurut Johannes, jika sistem transportasi publik telah memadai, ERP dapat diterapkan dengan mudah di Indonesia. Ia menekankan, agar sistem ERP tersebut jangan sampai malah mempersulit warga.

"Tanpa lewat jalur ERP pun saya akan sampai ke tujuan saya dan modanya juga banyak, moda transportasinya juga banyak," katanya.

"Kita mesti lihat, apakah zona zona yang akan diterapkan ERP itu sudah ada alternatif koridor untuk orang yang tidak mau memakai ERP, Itu satu. Kedua, apakah transportasi sudah sangat tersedia di situ. Jujur aja, bicara MRT, ok dari selatan sampai ke pusat. Timur ke barat gimana? Nah sementara kalau mau diterapkan ERP ini di zona timur barat, orang ga ada pilihan," imbuhnya.

Johannes mencontohkan bagaimana seharusnya ERP diterapkan. "Contoh tol jawa sekarang itu option, kamu ga mau bayar tol ke Surabaya (harga) 600 ribu, ada Pantura ada Pantai Selatan, ada jalur Utara ada Jalur Pantai Selatan," katanya.

"Mau cepat, ya tol. Dan ERP shoul be like that tapi bukan berarti kalau saya enggak masuk jalur ERP saya engga bisa datang ke sini," pungkasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini