JAKARTA - Menjelang Hari Pers Nasional, yang dihelat pada 9 Februari 2023, insan pers dinilai perlu mengkaji ulang tantangan dan peluang ekosistem media jurnalistik yang terus bertransformasi.
Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers, Januar P. Ruswita mengatakan bahwa tantangan industri pers, khususnya media cetak, semakin meningkat terutama dengan adanya persaingan media sosial dan media daring yang tengah digandrungi, khususnya bagi generasi muda.
Ia mengatakan bahwa dirinya tetap optimistis media cetak masih akan bertahan. Menurut dia, di era kedigdayaan platform digital sebagai media jurnalistik, insan pers dinilai perlu memahami kembali bagaimana industri pers tetap kokoh dan independen.
"Saya masih optimistis dengan media cetak karena pembaca menjadikan media online atau media sosial sebagai rujukan awal, dan media cetak sebagai rujukan akhir," kata Januar dalam diskusi Polemik MNC Trijaya, Sabtu (4/2/2023).
Ia menyampaikan bahwa media cetak juga perlu merubah strategi menyampaikan pemberitaan. Ia melihat aspek kecepatan berita, sudah dapat dipastikan media cetak akan kalah dengan platform media digital. Sehingga kualitas pemberitaan menjadi senjata utama dari media cetak.
Baca juga:Â Bulog dan PWI Bagikan Paket Beras Fortivit di Hari Pers Nasional
"Memang media cetak harus melakukan perubahan model medianya, termasuk perubahan strategi konten medianya. Tidak lagi bisa mengedepankan hard news, misalkan, karena sudah diambil oleh teman-teman media online, radio atau televisi bahkan medsos, meski pun belum terverifikasi," jelas Januar.
Baca juga:Â Pers Diminta Kawal Pelanggaran Pemilu hingga Pelaku Dapatkan Sanksi Hukum
"Jadi kita (media cetak), merubah strategi kontennya dengan memperdalam dan memperluas keragaman dari isi, hal-hal yang memang ada di media online, radio atau televisi," lanjut Januar.
Follow Berita Okezone di Google News