JENDERAL merupakan pangkat tertinggi di militer yang dapat dicapai oleh perwira tinggi. Memiliki bintang empat, jenderal TNI AD setara dengan pangkat laksamana di TNI AL dan marsekal di TNI AU.
Jabatan yang umumnya disandang oleh seorang jenderal adalah Kepala Staf TNI maupun Panglima TNI. Berikut adalah jenderal-jenderal yang berasal dari Sumatera.
1. TB Simatupang
Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang lahir pada 28 Januari 1920 di Sidikalang, Sumatera Utara dan wafat pada 1 Januari 1990 di Jakarta. Sebelum naik pangkat menjadi jenderal, ia merupakan Wakil Kepala Staf Angkatan Perang (WAKASAP) RI pada tahun 1948 hingga 1949. TB Simatupang memulai karier militernya di Koninklije Militaire Academie (KMA), Bandung.
2. Abdul Haris Nasution
Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution lahir pada 3 Desember 1918 di Tapanuli, Sumatera Utara dan wafat pada 5 September 2000 di Jakarta. Saat masih muda, ia bercita-cita sebagai guru dan sempat mengajar di Bengkulu. Namun, tidak lama kemudian ia memilih bergabung dengan Akademi Militer di Bandung. Nasution adalah salah satu jenderal yang berhasil lolos dari tragedi G30S PKI di tahun 1965.
Ia sempat menjabat Kepala Staf Angkatan Bersenjata periode 1962-1966. AH Nasution kemudian dianugerahkan pangkat kehormatan Jenderal Besar pada 5 Oktober 1997, bersama Soeharto dan Jenderal Soedirman.
3. Maraden Panggabean
Jenderal TNI (Purn) Maraden Saur Halomoan Panggabean lahir pada 29 Juni 1922 di Tapanuli, Sumatera Utara dan wafat pada 28 Mei 2000 di Jakarta. Ia pernah menjadi Wakil Panglima ABRI dan merangkap sebagai Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban pada tahun 1969-1973. Maraden kemudian naik pangkat menjadi jenderal serta mendapat jabatan sebagai Panglima periode 1973 – 1978.
Follow Berita Okezone di Google News