Share

541 dari 699 Zona Musim di Indonesia Sudah Masuk Musim Hujan

Binti Mufarida, MNC Portal · Kamis 02 Februari 2023 16:10 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 02 337 2757898 541-dari-699-zona-musim-di-indonesia-sudah-masuk-musim-hujan-JDAjrSS72e.jpg

JAKARTA - Sebanyak 541 dari 699 zona musim (ZOM) di Indonesia sudah memasuki musim penghujan. Demikian laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

“Kalau berdasarkan data yang ada di BMKG bahwa saat ini sudah 541 zona musim dari 699 zona musim yang sudah mengalami atau masuk musim hujan,” kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam keterangannya, Kamis (2/2/2023).

Sementara itu, kata Guswanto, sekitar 178 zona musim saat ini sudah masuk puncak musim hujan. “Sedangkan kalau kita bicara puncak musim hujan memang saat ini hampir sudah sekitar 178 zona musim itu masuk dan ini nanti akan meluruh sampai nanti di Februari, Maret, sampai April.

Meski sebagian besar wilayah Indonesia telah masuk musim penghujan, namun puncak musim penghujan di berbagai daerah berbeda-beda. “Pucak musim hujan berbeda-beda secara ruang dan waktu. Jadi kalau kita lihat barangkali seperti kita lihat jadi Jawa yaitu rata-rata di bulan Januari sampai Februari, sedangkan di Kalimantan itu ada yang sebagian di Oktober, November, Desember,” paparnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih lanjut, Guswanto meminta agar masyarakat waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring dengan memasuki puncak musim hujan. “Kami himbau pertama adalah masyarakat tetap tenang terhadap bencana hidrometeorologi ini artinya perlu diwaspadai untuk terjadinya cuaca ekstrem.”

“Jadi tidak perlu kita terlalu keras (takut) terhadap potensi bencana hidrometeorologi, yang penting adalah bagaimana memastikan kesiapsiagaan kita sendiri menghadapi cuaca ekstrem,” katanya.

Guswanto pun meminta masyarakat untuk mengenali lingkungan juga tempat tinggal. “Kedua, melihat bagaimana perubahan cuaca harian hari demi hari bahkan jam demi jam Berdasarkan informasi yang diberikan oleh BMKG,” paparnya.

“Dan yang dilanjut lagi adalah bagaimana kita dapat melakukan penataan lingkungan yang lebih ramah terhadap bencana artinya apabila itu terjadi cuaca ekstrem tidak memunculkan bencana. Kemudian barangkali juga seperti melakukan pemangkasan pohon dan lain sebagainya,” tandasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini