JAKARTA - Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menybut, kasus pembunuhan yang dilakukan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo menjadi salah satu penyebab menurunnya indeks persepsi hukum di Indonesia.
Mahfud mengatakan, adanya dugaan tersebut dikarenakan indeks persepsi hukum anjlok di angka 34 pada 2022. Sehingga, Ia takut kasus tersebut akan terendus dan menjadi pembahasan di sidang PBB Juni mendatang.
"Pada tahun 2022 itu sudah naik menjadi 64 indeks persepsi hukum via Kompas, tertinggi, dalam 2 tahun naik 14. Tetapi sejak kasus Sambo itu, rendah sekali," ujar Mahfud di Rapimnas Lemhanas RI, Rabu (1/2/2023).
 BACA JUGA:Blak-blakkan! Mahfud MD Bongkar Cara Main Mafia Tanah Lolos dari Hukum
Mahfud menambahkan, sebenernya bukan hanya dari kasus Sambo saja Indeks tersebut menjadi menurun. Namun, juga bercampur dengan adanya kasus-kasus korupsi hingga narkoba yang juga ada di tubuh Polri.
"Itu juga sekarang sudah bercampur-campur dengan korupsi kan itu, terkait dengan urusan judi, narkoba, bekingan, indeks persepsi kita rendah sekarang," paparnya.
"Terendah sepanjang sejarah reformasi, 34. Saya sudah sampaikan hal ini, mungkin indeks persepsi korupsi kita anjlok, keamanan anjlok," sambung Mahfud.
 BACA JUGA:Mahfud MD Jelaskan Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Tak Melanggar Hukum
Kekhawatiran di sidang PBB itu, lanjut Mahfud, dikarenakan Indonesia tidak pernah lagi tercatat sebagai negara pelanggar HAM sejak 3 tahun terakhir.
"Nah saya khawatir sekarang ini bisa di Papua masih banyak terjadi seperti itu, meskipun pemerintah sudah ngalah ya, tentara yang menjadi korban," terangnya.
"Lalu kasus Sambo ini kan jadi isu pelanggaran HAM, saya khawatir ini (kasus Sambo) muncul lagi di bulan Juni yang akan datang," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(wal)