Share

Mentan Tidak Ikut Ratas Pangan di Istana karena Reshuffle? Buwas Angkat Bicara

Carlos Roy Fajarta, · Selasa 31 Januari 2023 18:06 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 31 337 2756575 mentan-tidak-ikut-ratas-pangan-di-istana-karena-reshuffle-buwas-angkat-bicara-SB0BFt0LF0.jpg Mentan Syahrul/dok Kementan

JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dikabarkan terkena reshuffle kabinet. Bahkan, politikus Partai Nasdem tidak ikut rapat terbatas terkait masalah pangan di Istana Kepresidenan pada Selasa (31/1/2023).

Selain Mentan, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya juga tidak tampak terlihat di Istana Kepresidenan Jakarta saat Presiden RI Joko Widodo melaksanakan rapat terbatas.

Absennya dua menteri dari Partai Nasdem tersebut secara kebetulan terjadi sehari sebelum Rabu Pon 1 Februari 2023 besok yang digadang-gadang berpotensi akan dilaksanakan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

(Baca juga: Isu Reshuffle Menguat, Jokowi Gelar Ratas Persediaan Beras Tanpa Mentan)

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memberikan penjelasan mengapa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo absen dalam rapat terbatas hari ini.

"Loh jangan tanya saya dong. Kan saya tidak tahu," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.

Buwas melanjutkan, pembahasan perihal persoalan pangan yang dimaksud Jokowi adalah terkait proses distribusi dan tidak ada kaitannya dengan isu pergantian menteri atau reshuffle.

"Bukan. Ini kan operasi yang dimaksud pak presiden tadi, ini bagaimana melaksanakan operasi pasar. Operasi pasar kan stabilisasinya ada di Kementerian Perdagangan nih,”ujarnya.

“Bulog pelaksananya. Badan Pangan Nasional yang pegang regulasinya itu. Ya itu aja mungkin. Jadi jangan kemana-mana pikirannya," tambah Buwas.

Mantan Kabareskrim ini menjelaskan ketidakhadiran Menteri Pertanian karena yang dibahas lebih mengarah pada proses distribusi.

Follow Berita Okezone di Google News

"Karena mentan kan produksinya. Yang itu tadi kan yang diutamakan presiden kan pendistribusiannya ya kita bertiga yang tanggung jawab pendistribusian nya ini," ujar Buwas.

Buwas melanjutkan, bahwa saat ini merangkak harga beras dan sejumlah komoditas sembako menjadi perhatian serius Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) karena dapat memicu inflasi ekonomi.

'Sekarang bagaimana distribusi tercapai sesuai target dan tujuan negara agar masyarakat bisa membeli beras dengan murah. Karena itu (kenaikan harga beras) menyumbang inflasi tinggi,"tutup Buwas.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini