JAKARTA - Operasi Tiga Komando Rakyat (Trikora) yang dikeluarkan Soekarno, berhasil menuntun kembali Papua dalam wilayah kedaulatan Indonesia pada Mei 1963.
Dalam perundingan antara Indonesia dan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat (AS), Belanda setuju menganggarkan US$30 juta per tahun untuk pembangunan Irian Barat melalui PBB.
 BACA JUGA:Seorang DPO Pengeroyok Ojol di Tamansari Diciduk, Positif Narkoba saat Ditangkap
Sementara Indonesia berkewajiban menyelenggarakan penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua pada Desember 1969. Setelah itu, pemerintahan Soekarno segera merancang program pembangunan Papua.
Wakil menteri pertama koordinator urusan Irian Barat, Subandrio, di hadapan DPRD Irian Barat pada 22 Juli 1963 menyebut pemerintah pusat akan fokus pada penguatan keamanan, konsolidasi pemerintahan sipil, dan menggerakkan perekonomian lokal di tahun pertama setelah penyerahan Papua.
 BACA JUGA:Wanita di Mobil Audi yang Tabrak Mahasiswi Ternyata Selingkuhan, Kompol D Akan Disidang Etik
Guna menggerakkan semua program itu, pemerintah pusat memanfaatkan dana dari PBB (bernama Fund for West Irian/Fundwi).
Namun, belum terlalu jelas apakah program rancangan pemerintahan Soekarno berjalan atau tidak. Sebab, Soekarno digantikan Soeharto usai huru-hara 1965.
Follow Berita Okezone di Google News