JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat, awan cumulonimbus (cb), hingga gelombang tinggi sepekan ke depan.
Apa penyebabnya? Berikut fakta-fakta cuaca ekstrem yang akan melanda Indonesia.
 BACA JUGA:Fenomena MJO, BMKG: Waspada Hujan Lebat, Awan Cumulonimbus, hingga Gelombang Tinggi
1. Dipicu fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO)
Â
Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto mengatakan bahwa, potensi hujan lebat, awan cumulonimbus (cb), hingga gelombang tinggi sepekan ke depan dipicu oleh fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang mulai aktif.
“BMKG melakukan pemantauan perkembangan dinamika atmosfer, di mana saat ini termonitor fenomena MJO diprediksikan mulai aktif kembali di wilayah Indonesia bagian barat,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto dalam keterangan resminya, Sabtu (28/1/2023).
 BACA JUGA:Periskop 2023: Ambisi Indonesia Memperbarui Alutsista Demi Sejajar dengan Kekuatan Militer Dunia
Diketahui, MJO merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
2. Adanya Monsun Asia
Guswanto juga mengatakan, selain itu BMKG juga mendeteksi adanya Monsun Asia masih cukup aktif dengan identifikasi terdapat aliran lintas ekuator, kemudian perlambatan angin dan belokan angin juga terbentuk di sekitar wilayah Indonesia.
Saat ini, kata Guswanto, juga teramati Bibit siklon Tropis bibit 94S di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung dengan kecepatan angin maksimum 37 km/jam dan tekanan udara minimum 1005.0 mb dan bibit siklon tropis 90B yang teramati di Samudera Hindia sebelah barat Aceh dengan kecepatan angin maksimum 37 km/jam, tekanan udara minimum 1006.0 mb.
“Potensi kedua bibit siklon tropis tersebut untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah. Kondisi tersebut dapat berkontribusi meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca signifikan dalam sepekan ke depan,” katanya.
3. Warga diimbau waspada
Oleh karena itu, Guswanto meminta agar waspada terhadap dampak yang ditimbulkan yakni potensi hujan sedang hingga lebat sepekan kedepan terutama di 24 provinsi di Indonesia hingga 2 Februari 2023.
“Kemudian awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL/Occasional) Tanggal 28 Januari hingga 3 Februari 2023. Serta potensi gelombang laut tinggi di wilayah perairan Indonesia pada tanggal 28 Januari hingga 1 Februari 2023,” tandasnya.
Follow Berita Okezone di Google News