Share

Apa Alasan Rasmus Paludan Bakar Alquran?

Rina Anggraeni, Okezone · Sabtu 28 Januari 2023 19:12 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 28 337 2754830 apa-alasan-rasmus-paludan-bakar-alquran-6joel9hOW2.jpg Ilustrasi (Foto:Reuters)

JAKARTA- Ada alasan Rasmus Paludan kembali bakar Al-Qur'an menarik untuk dibalas. Pasalnya dirinya kebali melakukan aksi pembakaran kitab suci umat muslim tersebut.

Seperti diketahu, Paludan yang partainya menjalankan agenda anti-Islam yakni menjadikan pembakaran dan pengrusakan salinan Alquran sebagai bagian integral dari repetoir politiknya.

Lantas apa alasan Rasmus Paludan kembali bakar Al-Qur'an dikarenakan aksi protesnya terhadap Islam.Adapun dalam unjuk rasanya ini dalam laporan yang diterima polisi untuk menentang Islam dan upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

"Jika Anda tidak berpikir harus ada kebebasan berekspresi, Anda harus tinggal di tempat lain," ujarnya dikutip Opinindia

Follow Berita Okezone di Google News

Tidak hanya itu, aksi membakar kita suci umat muslim itu dikarenakan rencana Swedia yang ingin bergabung sebagai anggota NATO. Menyusul, Turki juga telah bergabung dalam organisasi tersebut.

Setelah membakar membakar Al-Quran, dia mendapatkan ancaman yang ingin membunuhnya.

"Saya takut karena seseorang mengatakan mereka akan membunuh saya. Mereka memberi tahu saya apa yang harus dilakukan,"katanya dilansir Expatguideturkey.

Sebelumnya, Paludan mengakui bahwa berniat membakar tiga salinan Alquran pada Jumat, (27/1/2023) di Kopenhagen, Denmark. Satu salinan Alquran akan dibakar di luar kedutaan Turki, satu dekat Masjid, dan satu dekat kedutaan Rusia. Berbeda dengan di Swedia, Paludan tidak memerlukan izin di Denmark, tetapi harus memberi tahu pihak berwenang 24 jam sebelum melakukan tindakan.

Adapun, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk keras otoritas Swedia karena mengizinkan Paludan membakar Al-Qur'an. “Kementerian Luar Negeri menegaskan posisi tegas Kerajaan menyerukan pentingnya menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi dan koeksistensi, serta menolak kebencian dan ekstremisme,” kata kementerian itu dalam pernyataan yang diunggah di akun Twitter-nya.

Sebelumnya pada tahun lalu Paludan mengumumkan akan melakukan “tur pembakaran Alquran” selama bulan Ramadan di tempat-tempat di Swedia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.

Pengumuman itu memicu kerusuhan di berbagai wilayah di Swedia.Adapun pada 2019, Paludan membakar Alquran yang dibungkus dengan daging babi dan akunnya diblokir selama sebulan oleh Facebook setelah memuat postingan yang mengaitkan kebijakan imigrasi dan kriminalitas.

Pemerintah Indonesia pada hari Minggu juga mengutuk keras aksi tersebut. 

(RIN)

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini