MISTERI kondisi permukiman di era Kerajaan Majapahit mungkin mulai sedikit terkuak. Di era Kerajaan Majapahit terutama ketika Hayam Wuruk bertakhta kompleks istana dan perumahan di sekitarnya memiliki desain yang menakjubkan.
Informasi soal ini jelas disebutkan di Kakawin Nagarakretagama, yang termuat pada "Menuju Puncak Kemegahan : Sejarah Kerajaan Majapahit", dari karangan Prof. Slamet Muljana. Disebutkan rumah-rumah penduduk di era Kerajaan Majapahit berada di sekeliling istana luar.
Istana sebelah utara di belakang paseban tempat tinggal rani Kahuripan bersama sri nata Kretawardana. Istana sebelah timur jauh dari pintu pertama adah istana sri nata Rajasanagara. Istana sebelah selatan adalah istana saudara perempuan sri nata, yakni rani Pajang bersama suaminya Singawardana, raja Paguhan.
Sementara di sebelah barat laut istana Majapahit, berdiri beberapa bangunan tempat tinggal menteri, yang bertindak sebagai sesepuh panangkil, atau orang yang mengetuai orang-orang yang menghadap.
Di sebelah selatan adalah rumah tinggal para abdi dalem raja Paguhan, yang terus menerus menghadap. Bagian ini terletak antara dua jalan, yakni jalan dari timur ke jurusan barat dan dari utara ke jurusan selatan.
Sekarang tentang keadaan di luar benteng, di sebelah timur adalah tempat tinggal para pendeta Siwa dengan pemukanya hyang Bhrahmaraja. Di sebelah timur, terpisah oleh lapangan adalah pesanggrahan raja Wengker.
Raja Matahun dan rani Lasem tinggal di bangunan paling ujung, berbatasan dengan benteng istana. Demikianlah di sebelah luar benteng adalah gedung Raja Matahun, di sebelah dalam benteng adalah istana tempat tinggal raja Majapahit.
Di ujung timur sebelah selatan benteng, yang berbatasan dengan istana adalah tempat tinggal kepala mahkamah agung (dharmadhyaksa) dengan diapit dua candi. Di sebelah timur adalah Candi Siwa, di sebelah baratnya adalah candi Buddha.
Follow Berita Okezone di Google News