Â
JAKARTA - Inisiatif Ekonomi Masjid (I-EMAS) menggelar dialog “Transformasi Layanan Kesehatan Berbasis Masjid” di Masjid Agung Sunda Kelapa, Senin (24/1/2023).
Sebelum dialog berlangsung, Founder I-EMAS, Arief Rosyid menyampaikan, pentingnya masjid sebagai salah satu ikon pemberdayaan Islam dan salah satu elemen yang perlu diperhatikan tentu dalam bidang kesehatan.
“Jadi kegiatan ini adalah bentuk validasi dari semangat pemuda dan juga sebagai salah satu ikhtiar untuk memberdayakan potensi untuk mendorong kemajuan umat Islam khususnya dalam bidang kesehatan. Konsep transformasi layanan kesehatan berbasis masjid ini harus dieksekusi, dan ke depan akan terus diperbaiki,” ucap Arief Rosyid, dalam keterangannya.
Menurutnya, jika pemerintah punya mimpi yang besar dan salah satunya melalui potensi-potensi masjid. Arief menjelaskan, beragam isu dan hal-hal yang menjadi perhatian pemerintah saat ini bisa dijahit menjadi satu dan dikaitkan antara satu ke yang lainnya. Arief berharap kolaborasi antara I-EMAS, IDI, BSI serta Masjid Agung Sunda Kelapa menjadi contoh tonggak dalam Peningkatan Pemberdayaan Kesehatan yang dipelopori masjid. Hal ini demi terlaksananya masjid yang dapat memberikan maslahat bagi umat mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB IDI, dr Ulul Albab, Sp OG memberikan pemahaman bahwa masjid sebagai sentra pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Ulul Albab mengatakan ada 2 langkah dalam pemberdayaan kesehatan melalui
masjid.
"Pertama, masjid yang kita dorong untuk melakukan ibadah yang sehat atau yang kedua masjid juga bisa menjadi tempat layanan kesehatan.”
Ia mencontohkan Masjid Nabawi. Kini menjadi contoh semua urusan bersatu mulai dari keagamaan, ekonomi, serta politik bahkan kesehatan.
"Kita dari IDI berharap dialog ini merupakan langkah pembuka transformasi kesehatan berbasis masjid,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Kesehatan I-EMAS, Ardiansyah Bahar menyebutkan, berawal dari hasil diskusi terbuka saat Musyawarah Nasional I-EMAS 2022, umat Islam didorong untuk menjaga kesehatan menjaga kebersihan. "Karena kita sama-sama tahu apabila kita sehat, kita bisa melakukan ibadah secara maksimal," ucapnya.
Ardiansyah Bahar menjelaskan, sampai hari ini total ada sekitar 800.000 masjid di Indonesia. Ia melanjutkan, tentu jumlah yang sangat besar bahkan puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hanya sekitar 10.000-an.
Follow Berita Okezone di Google News