JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif menakar bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar adalah misi utama Golkar untuk merebut lumbung suara di Jawa Barat.
"Partai Golkar berambisi merebut pengaruh Ridwan Kamil di Jawa Barat, terlebih momentum Pilpres ini banyak tokoh muda yang populer dan potensial seperti Ridwan Kamil yang ditargetkan untuk merebut lumbung suara di Jabar,” ucap Ikhwan dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).
Ia juga menilai, Ridwan Kamil layak mendapatkan posisi strategis di Partai Golkar. Hal ini juga menjadi poin penting bagi Golkar untuk membuat Ridwan Kamil bekerja demi partai di Jawa Barat.
“Masuknya Ridwan Kamil dalam struktur penting di tubuh Golkar tidak terlepas dari momentum persiapan Pilpres 2024, apalagi Ridwan Kamil punya posisi penting sebagai Gubernur Jawa Barat, secara langsung beban politik Golkar dalam merebut kemenangan di Jabar kuncinya ada pada Ridwan Kamil,” kata Ikhwan.
Seperti diketahui sebelumnya Jabar sempat dikuasai PDIP pada 2014 dan Prabowo lewat Partai Gerindra di 2019. Bergabungnya Ridwan Kamil akan memperkuat suara Partai Golkar demi Pemilu 2024.
"Kemudian dengan bergabungnya Ridwan Kamil dalam infrastruktur Golkar, porsi dan kekuatan politik Golkar makin kuat, dampaknya tidak lain untuk meningkatkan elektoral partai juga,” tuturnya.
 Baca juga: 6 Fakta Ridwan Kamil Resmi Gabung Golkar, Langsung Dapat Jabatan
Selain itu menurut Ikhwan kehadiran Ridwan Kamil akan mempengaruhi konstelasi bakal pasangan capres-cawapres 2024.
“Berkaitan dengan Pilpres semua tergantung dari nominasi di internal KIB, akan lebih baik RK lebih fokus dulu dengan posisi barunya di Golkar,” kata Ikhwan.
Penempatan Ridwan Kamil sebagai Waketum juga tepat karena mantan Wali Kota Bandung itu adalah tokoh populer dan kandidat capres-cawapres. Kehadiran Emil diharapkan akan membuat Golkar bisa merebut suara di Jawa Barat yang notabene daerah dengan jumlah suara terbesar di Indonesia.
Efek tersebut, kata dia, Golkar tidak mungkin dengan menempatkan Kang Emil sebagai kader biasa. “Tidak mungkin Golkar menempatkan RK sebagai kader biasa, ini tidak logis, karena nilai tawar Ridwan Kamil lebih tinggi dibandingkan sebagai kader biasa, tanpa masuk partai pun Ridwan Kamil mampu memaksimalkan kedudukannya sebagai gubernur,” kata Ikhwan.
“Golkar sangat pintar dan gerak cepat dalam memanfaatkan kefigurannya Ridwan Kamil, apalagi Ridwan Kamil masuk dalam salah satu radar cawapres potensial dengan elektabilitas yang cukup baik. Ridwan Kamil mendapatkan akses khusus dengan langsung menjadi waketum partai yang memiliki infrastruktur besar di tingkat nasional. Sementara Golkar tidak hanya sekadar meminta Emil membesarkan partai di Jawa Barat, tetapi juga bargaining politik di tingkat politik nasional,” sambugnya..
Menurut dia, Golkar punya kartu baru yang membuat partai lain harus melirik mereka karena Ridwan Kamil adalah kandidat capres-cawapres potensial di 2024. Golkar pun masih bisa memanfaatkan Ridwan Kamil meski Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas bersama PPP dan PAN bubar.
Follow Berita Okezone di Google News