Share

4 Jenderal TNI Ini Ternyata Lahir dari Keluarga Sederhana, Nomor 1 Jago Tempur dari Kopassus

Tim Okezone, Okezone · Sabtu 21 Januari 2023 07:15 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 20 337 2750287 4-jenderal-tni-ini-ternyata-lahir-dari-keluarga-sederhana-nomor-1-jago-tempur-dari-kopassus-RfWx50Jvob.jpg Andika Perkasa/Tangkapan layar media sosial

JAKARTA – Empat Jenderal TNI yang lahir dari keluarga sederhana akan dibahas secara lengkap dalam artikel ini.

Mereka mempunyai karier gemilang di militer. Bahkan, beberapa diantara jenderal tersebut berhasil menjadi pimpinan tertinggi, yaitu Panglima TNI.

Berikut ini nama-nama jenderal tersebut yang dilansir beragam sumber, Jumat (20/1/2023).

(Baca juga:Ā  Jenderal Kopassus Komandan Penembak Mati Panglima GAM yang Paling Ditakuti Itu Kini Purna Tugas)

1. Andika Perkasa

Jenderal TNI (Purn) Muhammad Andika Perkasa, adalah seorang purnawirawan TNI yang menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia pada tahun 2021 sampai 2022.

Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987 yang malang melintang di Korps Baret Merah Kopassus. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Ayah Andika, F.X. Soenarto, merupakan seorang pensiunan ABRI dari korps Zeni. Andika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono yang merupakan anak perempuan dari Jenderal TNI A.M. Hendropriyono.

2. Hadi Tjahjanto

Marsekal Hadi Tjahjanto, hidup sangat sederhana sejak kecil. Berdasarkan informasi dalam artikel ā€œMenjadi Pemimpin Tegas Seperti Panglima TNI Hadi Tjahjantoā€, ayah Hadi, Bambang Sudarso, merupakan purnawirawan TNI AU dengan pangkat terakhirnya sebagai sersan mayor.

Sementara itu, ibunda Hadi, Nur Sa’adah, mencoba menopang ekonomi dan mencari penghasilan tambahan untuk keluarganya dengan berjualan rujak cingur. Melihat ayahnya yang merupakan prajurit AU, Hadi juga bercita-cita menjadi prajurit meskipun hidup di tengah kesederhanaan. Terbukti, ia berhasil belajar di Sekolah Penerbangan TNI AU hingga mampu menjadi Panglima TNI pada 2017 – 2021.

Follow Berita Okezone di Google News

3. Soedirman

Panglima Besar Jenderal Soedirman datang dari keluarga yang sangat sederhana. Pria kelahiran Purbalingga, 24 Januari 1916 ini merupakan anak pasangan Karsid Kartawiradji dan Siyem. Mengutip Komik Pahlawan Nasional produksi Departemen Sosial RI tahun 2008, berjudul ā€˜Jenderal Sudirman’, Karsid dan istrinya berprofesi sebagai pedagang genteng yang menjajakan dagangannya dari desa ke desa.

Setahun sebelum Soedirman lahir, pasangan suami istri itu mendatangi Asisten Wedana Rembang bernama R Tjokrosunaryo. Maksud kedatangan tersebut karena kehidupan keduanya dirasa serba kekurangan dan ingin mencari pekerjaan.

Sebenarnya, antara R Tjokrosunaryo dan ibunda Soedirman ada hubungan keluarga. Hal itulah yang juga menyebabkan Tjokrosunaryo amat bahagia saat Soedirman lahir. Bahkan, ialah yang memberikan nama ā€˜Soedirman’. Terlebih, Tjokrosunaryo tidak memiliki anak.

Sehingga, ia memohon kepada orangtua Soedirman untuk dapat menganggap Soedirman sebagai anak. Tjokrosunaryo memasuki masa pensiun pada 1916 dan pindah ke Cilacap. Tak lama, ayah Soedirman meninggal dunia dan ibunya kembali ke kampung halamannya. Praktis, Soedirman dan adiknya, Muhammad Samingan, tinggal bersama Tjokrosunaryo.

Kehidupan Tjokrosunaryo saat pensiun tidak secerah kehidupannya ketika masih menjabat sebagai camat. Ia dan Soedirman hidup sederhana. Di tengah kesederhanaan itu, Tjokrosunaryo mendidik Soedirman dengan cukup disiplin. Ia selalu berpesan agar Soedirman bisa menepati waktu dan membagi waktu antara bermain, belajar, dan mengaji. Didikannya itulah yang sedikit demi sedikit membentuk Soedirman menjadi pribadi tangguh sehingga bisa menjadi seorang jenderal hebat negeri ini.

4. Dudung Abdurachman

KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Dudung Abdurachman pernah menjadi loper koran di masa belianya.

Pria kelahiran Bandung, 16 November 1965 ini melakukan hal tersebut karena ingin membantu perekonomian keluarganya. Selain menjadi loper koran, Dudung juga pernah menjual kue tampah di perempatan jalan Belitung, sekitaran Kodam III/Siliwangi.

Sejak kecil, Dudung bercita-cita menjadi tentara lantaran ingin meringankan beban ibunya dan membantu membiayai 8 saudaranya. Kesulitan hidupnya di masa lalulah yang membentuk pribadi kuat Dudung. Terlebih, kedua orangtuanya yang selalu memberikan perhatian dan dukungan, membuat Dudung berhasil mencapai titik tertinggi dalam kariernya.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini