JAKARTA - Setiap presiden yang memimpin Indonesia memiliki prestasinya masing-masing. Pencapaian mereka juga mendapat apresiasi dari pemimpin dunia lainnya. Berikut adalah prestasi unik presiden-presiden di Indonesia.
1. Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Era SoekarnoÂ
Presiden Soekarno merupakan tokoh yang berperan dalam terwujudnya solidaritas negara-negara di Asia Afrika, usai Perang Dunia II. Dengan berakhirnya Perang Dunia II, bukan berarti kondisi dunia menjadi aman. Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, misalnya, kedua negara yang paling menonjol dan memenangkan perang itu justru larut dalam Perang Dingin.
Dalam dokumen Guide Arsip Konferensi Asia-Afrika Tahun 1955 milik Anri (Arsip Nasional Republik Indonesia), konstelasi politik dunia terpecah menjadi dua, yakni blok barat dan blok timur. Tentunya, masing-masing negara berusaha menjaring negara lain untuk masuk dalam blok mereka.
Melihat hal tersebut, Soekarno (Presiden Indonesia) bersama pemimpin negara lainnya, seperti Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Josep Broz Tito (Presiden Yugoslavia), dan Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), mencetuskan sebuah konferensi yang menggabungkan negara-negara netral alias non blok.
Konferensi ini juga dilakukan sebagai wujud solidaritas negara di Asia dan Afrika. Konferensi Asia Afrika (KAA) digelar di Bandung pada 18 April 1955 dan diikuti oleh 29 negara peserta. Satu hasil terkenal dari KAA adalah Dasa Sila Bandung, yakni pernyataan politik berisikan prinsip dalam memajukan kerja sama dan perdamaian dunia.
Follow Berita Okezone di Google News
2. Peluncuran Satelit Palapa oleh SoehartoÂ
Indonesia pernah menorehkan prestasi besar dengan meluncurkan satelit pertamanya, Palapa. Satelit ini diluncurkan di landasan Tanjung Canaveral pada tahun 1976 untuk Palapa A1, sedangkan tahun 1977 untuk Palapa A2. Palapa A1 sendiri dikhususkan untuk keperluan televisi dan komunikasi dalam negeri. Sementara, Palapa A2 berfungsi melayani telekomunikasi ASEAN dan keperluan keamanan serta pertahanan. Pada tahun 1983, Indonesia yang masih berada di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto juga meluncurkan satelit Palapa B1. Setahun setelahnya, satelit Palapa B2 menyusul untuk diluncurkan.
3. Adanya UU Kemerdekaan Berpendapat di Muka Umum pada Masa HabibieÂ
Di masa jabatannya yang sebentar, Presiden BJ Habibie mengesahkan UU kemerdekaan berpendapat di muka umum. UU Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum itu disahkan di Jakarta pada 26 Oktober 1998. Dalam UU tersebut, tertera bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum merupakan hak asasi manusia yang dijamin dalam UUD 1945 dan deklarasi HAM. UU ini memiliki 7 bab dan 20 pasal dengan 11 halaman penjelasan.
Sebelum menjabat presiden, Habibie telah dikenal sebagai ilmuwan dan tokoh jenius Indonesia. Ia dijuluki ‘Mr Crack’ karena menemukan teori crack propagation, yang masih digunakan hingga sekarang di dunia penerbangan. Pada 10 Agustus 1995, Habibie menerbangkan pesawat pertama karya anak bangsa, N250 Gatotkaca.
Saat itu, Habibie merupakan pimpinan proyek pembuatan pesawat sekaligus Menteri Riset dan Teknologi. Nama Gatotkaca diberikan oleh Presiden Soeharto. Sayangnya, pesawat yang sengaja dipersiapkan Habibie untuk 30 tahun ke depan itu tidak berumur panjang. Produksi N250 dihentikan karena Indonesia mengalami krisis moneter.
4. Gus Dur Tetapkan Imlek Sebagai Hari LiburÂ
Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menetapkan Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China sebagai hari libur fakultatif, yakni hanya berlaku bagi mereka yang merayakan. Gus Dur adalah presiden yang sangat dekat dengan masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia.
Ia berhasil menghapus diskriminasi terhadap warga etnis Tionghoa di Tanah Air, pada tahun 2000. Gus Dur juga mengeluarkan kebijakan, di mana agama Konghucu diakui sebagai salah satu agama di Indonesia.
5. Megawati Sang Presiden Wanita Pertama IndonesiaÂ
Selanjutnya, ada Presiden Megawati Soekarnoputri yang menorehkan pencapaian dengan menjadi presiden wanita pertama di Indonesia dan masih merupakan satu-satunya hingga kini. Megawati, yang menjabat pada tahun 2001-2004, menghasilkan kebijakan-kebijakan penting. Salah satunya, ia menandatangani Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti UU) Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Selain itu, ada pula Perppu Nomor 2 tahun 2002 tentang Pemberlakuan Perppu Nomor 1 Tahun 2002. Ia juga meneruskan warisan Gus Dur terkait Imlek, dengan menjadikannya sebagai hari libur nasional melalui Keppres Nomor 19 Tahun 2002.
6. SBY Mendirikan Universitas PertahananÂ
Salah satu hal menonjol di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah terwujudnya perdamaian di Aceh. Perang sipil selama tiga dekade di Aceh berakhir pada 15 Agustus 2005, ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), di Helsinki. SBY adalah sosok yang berperan dalam mengusahakan perdamaian di Aceh. Selain itu, SBY juga salah satu penggagas berdirinya Universitas Pertahanan pada 11 Maret 2009.
Universitas ini fokus pada studi pertahanan dan menyediakan jenjang pendidikan sarjana hingga doktoral. Prestasi lainnya, pemerintahan SBY mengeluarkan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
7. Jokowi Berani Pangkas Subsidi BBMÂ
Presiden Indonesia yang saat ini masih menjabat, Joko Widodo, pernah memangkas subsidi BBM di masa awal pemerintahannya. Melansir Okezone, Jokowi menyebut bahwa keputusannya itu tidak populer dan mampu menurunkan elektabilitas. Akan tetapi, hal itu harus dilakukan guna pembangunan di sektor lain.
Pada awal Jokowi memerintah, diketahui subsidi BBM bisa menyentuh angka Rp300 triliun. Angka tersebut tentunya bisa diapakai untuk membangun jalur kereta api sepanjang Sabang hingga Merauke. Langkah Jokowi ini diapresiasi oleh Presiden AS Barrack Obama. Dalam pertemuan di Gedung Putih pada 26 Oktober 2015, Obama memuji paket kebijakan Jokowi, termasuk pemangkasan subsidi BBM demi pembangunan strategis di wilayah lainnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.