KERAJAAN Kediri terkenal dengan Raja Jayabaya yang memerintah ke masa kejayaan. Bahkan di era Raja Prabu Jayabaya inilah Kediri menjelma sebagai kerajaan besar dan menguasai bandar dagang terbesar di Pulau Jawa.
Tercatat ada 10 raja yang memerintah di Kerajaan Kediri, dimulai sejak pendirian kerajaan yang merupakan warisan dari Raja Airlangga yang dibagi dua ke kedua putranya. Raja pertama Kerajaan Kediri yakni Sri Samarajaya merupakan putra Airlangga sesuai dengan Prasasti Pamwatan tahun 1042.Â
Dikutip dari buku "Babad Tanah Jawi" tulisan Soedjipto Abimanyu, Sri Samarajaya memerintah sejak tahun 1042, yang pada tahun tersebut terjadi pembelahan Kerajaan Kahuripan menjadi dua, yaitu Panjalu Kediri dan Jenggala. Sri Samarajaya memerintah di Kediri yang beribukota di Panjalu, bergelar Sri Samarajaya Dharmasuparnawahana Teguh UttunggadewaÂ
Menyusul kemudian Sri Jayaswara, yang naik tahta pasca Sri Samarajaya. Naik tahtanya Sri Jayaswara menjadi raja Kediri tercatat dalam Prasasti Sirah Keting, pada 1104. Namun tak diketahui secara pasti ia adalah pengganti langsung dari Sri Samarajaya.Â
 Baca juga: Cikal Bakal Kediri, Berawal Pembagian Dua Kerajaan oleh Raja Airlangga
Di masa Jayaswara sendiri ia begitu giat memajukan sastra sehingga ia diberi gelar Sastra Prabu, atau Raja Sastra. Pada masa inilah Kresnayan dikarang oleh Mpu Triguna yang berisikan Raja Jayaswara penjelmaan Dewa Wisnu.Â
Sri Bameswara menjadi raja berikutnya yang memerintah Kediri di Panjalu. Sri Bameswara memerintah Kediri sekitar tahun 1117 - 1130 bergelar abhisekanya adalah Sri Maharaja Rakai Sri Bameswara Salakabhuwana Tustikarana Sarwaniwariwirya Parakrama Digjaya Uttunggadewa. Sayang sumber sejarah tak banyak diketahui secara pasti kondisi Kediri saat Raja Bameswara memerintah. Sri Bameswara kerap menyebut dirinya sebagai sang juru Panjalu.Â
Sesudah sang raja meninggal pada 1130, Kediri diperintah oleh Sri Jayabaya, sekaligus menjadi raja terbesar di Kerajaan Kediri. Dari catatan sejarah, Jayabaya memerintah di Kediri kurang lebih tahun 1130 - 1160 Masehi. Di catatan lainnya disebutkan Maharaja Jayabaya memerintah sekitar tahun 1135 - 1157 Masehi. Sang raja ini merupakan keturunan langsung dari Prabu Airlangga, raja Kerajaan Kahuripan yang memerintah antara tahun 1019 - 1042 Masehi.Â
Saat memerintah Kediri, Jayabaya memiliki gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Jayabaya sendiri merupakan putra Raja Kameswara dengan Garwa Padmi, sang permaisuri Cri Kirana atau yang dikenal dengan legenda Putri Kirana, seorang putri yang luar biasa cantiknya, yang berasal dari Jenggala.Â
Usai Jayabaya mangkat, Kediri diperintah oleh Sri Sareswara yang diperkirakan memerintah pada 1159 - 1169 Masehi. Sayang saat berkuasa, tidak banyak yang mengetahui pemerintahan sang raja, karena keterbatasan peninggalan yang ditemukan.Â
Sepeninggal Sareswara, Kerajaan Kediri berturut-turut diperintah oleh Aryyeswara dan Kroncaryyadipa. Tak banyak yang tahu seluk beluk raja - raja yang memerintahkan di masa ini.Â
Follow Berita Okezone di Google News