JAKARTA ā Presiden ke-RI KH. Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur diketahui kerap melontarkan humor. Humor ini ditujukan untuk membuat orang tertawa dan melupakan sejenak ketegangan politik pada kala itu.
Salah satunya adalah kisah kiai menghadapi intelijen pemerintah orde baru yang ditulis oleh Rijal Mumaziq di tulisan berjudul āStrategi Kontra Intelijen Para Kiaiā.
Alkisah, di zaman Orde Baru, Gus Dur sebagai Ketua PB NU sering dikuntit intel pemerintah karena Gus Dur tergolong tokoh yang kritis terhadap pemerintah. Gus Dur berdoa semoga tidak benar-benar dihabisi oleh rezim saat itu.
Ā BACA JUGA:Ā Humor Gus Dur: Ketika Istri Pejabat Ditanya, 'Do You Like Salad, Madame?'
Pada Muktamar NU di Situbondo, saat NU memutuskan kembali ke khittahnya, para intel berkeliaran di arena muktamar. Bahkan para agen pemerintah menyusup masuk ke ruang-ruang sidang, memata-matai setiap pembicaraan para kiai.
Ā BACA JUGA:Ā Humor Gus Dur: Alasan Kocak Tidak Mau Naik Mobil Herbert Feith
Dalam sebuah rapat penting yang dihadiri oleh para kiai yang membahas tentang Pancasila, tiba-tiba Gus Dur meminta KH. Prof. Tolchah Mansoer dan KH. Achmad Siddiq agar memimpin sidang dan berpidato menggunakan bahasa Arab.
Kiai Tolchah dan Kiai Achmad yang belum paham sepenuhnya maksud Gus Dur segera memimpin rapat menggunakan bahasa Arab. Rapat berjalan mulus karena para kiai yang hadir memahami bahasa Arab.
Follow Berita Okezone di Google News