KUTUKAN Mpu Gandring terhadap keris yang dipesan Ken Arok mulai terbukti. Satu korban meninggal akibat tusukan keris itu yakni Kebo Ijo yang yang tak lain sahabat karib Ken Arok sendiri. Hal itu terjadi usai Ken Arok membawa pulang keris dari Lulumbang usai terjadi perebutan yang berujung tewasnya Mpu Gandring.
Sesampainya di Tumapel, Kebo Ijo yang suka pamer sekaligus sahabat karib Ken Arok meminjam keris Ken Arok itu. Konon Kebo Ijo begitu tertarik dengan keris yang dimiliki oleh Ken Arok itu, sebagaimana dikisahkan di "Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit", dari Prof. Slamet Muljana.
Bahan keris dari kayu cangkring yang menawan menjadikan Kebo Ijo meminjamnya. Ken Arok dengan cerdik memanfaatkan sahabatnya itu. Ia memang sengaja memperlihatkan keris itu ke Kebo Ijo dengan maksud agar Kebo Ijo tertarik dan meminjamnya.
Di saat itulah orang-orang akan mengira keris itu milik Kebo Ijo. Benar saja, keris yang dipinjam oleh Kebo Ijo dipamer - pamerkan ke banyak orang di istana dan penduduk Tumapel. Tak ayal orang-orang mengira itu keris baru milik Kebo Ijo.
Saat banyak orang-orang percaya keris itu milik Kebo Ijo lantas Ken Arok menyusun strategi untuk mengambilnya. Secara diam-diam Ken Arok mengambil keris miliknya dari Kebo Ijo. Momen untuk menghabisi Tunggul Ametung sang penguasa Tumapel pun disusun setelah itu.
Pada malam hari waktu telah sepi orang, Ken Arok masuk ke rumah Tunggul Ametung langsung menuju tempat tidur Tunggul Ametung yang kedapatan sedang tidur nyenyak. Sang penguasa Tumapel itu lantas ditikam dengan keris Mpu Gandring dan tewas saat itu juga.
Pada keesokan harinya baru diketahui bahwa Tunggul Ametung telah mati kena tusukan keris yang dikira mikik Kebo Ijo. Dengan barang bukti keris yang masih tertancap di dadanya, dengan serta merta Kebo Ijo disergap oleh sanak kadang Tunggul Ametung.
Kebo Ijo pun dikeroyok dan ditusuk dengan keris Gandring, karena dituduh telah membunuh Tunggul Ametung. Anaknya yang bernama Kebo Randi, menangis meronta-ronta, melihat ayahnya Kebo Ijo dianiaya. Melihat peristiwa itu iba hati Ken Arok dan berjanji dalam hati akan mengambilnya sebagai pekatik.
Pasca menjadi penguasa Tumapel seiring berjalan waktu akhirnya Ken Arok berhasil memerdekakan Tumapel dari Kerajaan Kediri. Namun tumbal keris Mpu Gandring itu justru kembali ke Ken Arok yang berhasil dibunuh oleh anak tirinya sendiri Anusapati.
Follow Berita Okezone di Google News