Share

Ratu Kalinyamat Dendam, Kepala Arya Penangsang Terpenggal

Avirista Midaada, Okezone · Rabu 11 Januari 2023 06:26 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 11 337 2743958 ratu-kalinyamat-dendam-kepala-arya-penangsang-terpenggal-iwTfnIckUJ.jpg Ilustrasi (Foto : Wikipedia)

SOSOK Ratu Kalinyamat mungkin tak sementereng nama perempuan penguasa tanah Jawa lainnya. Namun sosok anak perempuan bupati di Jepara ini juga merupakan salah satu keturunan bangsawan Kesultanan Demak Sultan Trenggana.

Perempuan itu punya nama asli Retna Kencana. Sosoknya dikenal berani, tegas, dan tidak pernah takut mati. Bahkan suatu ketika Ratu Kalinyamat, pernah mendatangi Sunan Kudus yang ada di Kudus untuk menanyakan perihal kematian kakaknya Sunan Prawata, raja keempat Kerajaan Demak.

Sebagaimana dikutip dari buku "Perempuan - Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" tulisan Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad, Ratu Kalinyamat menemukan keris Kiai Betok milik Sunan Kudus menancap pada jasad kakaknya tersebut.

Ia lantas menuju Kudus bersama suaminya Pangeran Hadiri untuk meminta penjelasan kepada Sunan Kudus terkait kematian sang kakak. Oleh Sunan Kudus, Ratu Kalinyamat mendapat keterangan bahwa kematian Sunan Prawata adalah suatu kewajaran, karena ia pernah membunuh Pangeran Sekar Seda Lepen yang merupakan ayah Arya Penangsang.

Mendengar jawaban dari Sunan Kudus inilah Ratu Kalinyamat yang kecewa memutuskan untuk segera pulang ke Jepara. Di tengah perjalanan ia dan suaminya dikeroyok oleh anak buah Arya Penangsang. Sang suami Pangeran Hadiri sempat merambat tanah di tanah dengan sisa-sisa tenaganya, sebelum tewas.

Ratu Kalinyamat pun membawa jenazah suaminya Pangeran Hadiri pulang meneruskan perjalanan menyeberangi sungai. Darah pun tiba-tiba keluar dan mengalir dari jenazah Pangeran Hadiri itu. Menariknya darah itu berwarna ungu yang membuat air sungai berwarna ungu, maka sungai tersebut saat ini dikenal dengan nama Kaliwungu.

Sesudah melintasi daerah Pringtulis, Ratu Kalinyamat yang merasa kelelahan akibat langkah kakinya kemudian mulai berjalan sempoyongan. Tempat dimana Ratu Kalinyamat berjalan sempoyongan itu kelak dikenal dengan nama Desa Mayong.

Langkah Ratu Kalinyamat terus berjalan sambil membawa jenazah suaminya yang tewas dikeroyok oleh anak buah Arya Penangsang. Sang ratu ini membawa jenazah suaminya melintasi Pecangan hingga Mantingan.

Follow Berita Okezone di Google News

Sang Ratu pun mengucapkan sumpah yang didengar oleh Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang yang segera bertindak untuk membalaskan dendam Ratu Kalinyamat kepada Arya Penangsang. Ia membuka sayembara siapapun yang berhasil memenggal kepala Arya Penangsang mendapat tanah Pati atau bumi Mentaok.

Berkat kecerdasan Ki Juru Martani, Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Ageng Penjawi, yang mendapat dukungan dari Danang Sutawijaya, putra Ki Ageng Penjawi yang dipungut oleh Sultan Hadiwijaya sebagai anak angkat. Pasukan Pajang berhasil memenangkan hadiah sayembara berupa tanah Pati dan bumi Mentaok, sesudah mereka berhasil memenggal kepala Arya Penangsang dan menyerahkannya kepada Sultan Hadiwijaya di Pajang.

Sesudah berkeset kepala Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat yang mengakhiri tapa wuda asinjang rikma-nya itu lantas menjadi bupati Jepara di bawah kekuasaan Kesultanan Pajang. Meskipun demikian, Sultan Hadiwijaya tetap menghormati Ratu Kalinyamat sebagai sesepuh yang pantas diluhurkan.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini