Share

Menguak Alasan Mengapa Tentara Memakai Baju Seragam Militer Loreng

Cita Najma Zenitha, · Jum'at 06 Januari 2023 09:20 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 06 337 2741167 menguak-alasan-mengapa-tentara-memakai-baju-seragam-militer-loreng-xZx1QyfaPC.jpg Ilustrasi (Foto: Reuters)

JAKARTA- Menguak alasan mengapa tentara memakai baju seragam militer loreng menarik untuk dibahas. Masyarakat sudah sangat familiar dengan warna abstrak campuran hijau, coklat, dan hitam pada seragam pasukan keamanan di dunia.

Tidak hanya di Indonesia, tentara dari luar negeri juga menggunakan warna seragam serupa. Hanya saja seragam tentara Indonesia dan seragam luar negeri memiliki perbedaan pada corak warna.

Ternyata warna loreng atau corak abstrak pada seragam tentara memiliki makna tersendiri. Melalui artikel ini, Okezone akan menguak alasan mengapa tentara memakai baju seragam militer loreng.

Berdasarkan sejarah, tentara pertama kali menggunakan seragam loreng pada tahun 1800-an. Mereka menggunakan seragam koreng untuk berlindung dari tembakan musuh.

Baca Juga: Ketahui Kerugian Membeli Mobil Bekas Banjir

Follow Berita Okezone di Google News

Resimen Senapan ke-95 dan Resimen Senapan ke-60 menjadi pasukan yang pertama kali mengadopsi warna loreng. Mereka memakai seragam loreng pada perang Napoleon untuk menguatkan garis pertahanan Inggris.

Ketika tentara musuh mengenakan seragam merah tua, mereka mengenakan jaket berwarna hijau. Seiring berjalannya waktu seragam warna loreng semakin populer, terutama pada Perang Dunia II.

Selain itu tentara harus mengenakan busana bercorak loreng demi keperluan penyamaran, terutama untuk menghindari pantauan musuh. Mereka melakukan kamuflase yang merupakan salah satu teknik pertahanan, yakni mengacu pada metode yang digunakan untuk membuat pasukan militer agar tidak dapat terdeteksi oleh pasukan musuh.

Penerapan warna dan bahan untuk kostum perang dan peralatan militer juga digunakan untuk menyembunyikan para musuh dari pengamatan visual. Dengan menggunakan kostum bermotif loreng maka pasukan militer bisa menyatu dengan medannya serta mengurangi bahaya sebagai sasaran tembak musuh.

Bila melihat kembali ke era zaman dulu, kala itu pasukan militer tidak menggunakan busana bermotif loreng. Mereka menggunakan warna yang mencolok dan terkesan berani untuk menakuti para musuh.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga mengadopsi baju militer berwarna loreng. Ada tiga warna berbeda pada tiga angkatan militer Indonesia. Warna disesuaikan dengan medan dan kondisi lingkungan saat bertugas.

Seragam TNI Angkatan Darat mengadopsi paduan warna hijau, hitam, dan coklat tua. Warna tersebut sesuai dengan kondisi daratan Indonesia yang didominasi oleh hutan. Sedangkan, TNI Angkatan Laut memiliki motif berwarna biru langit. Sementara TNI Angkatan Laut menggunakan motif seragam berwarna coklat, hitam, dan abu-abu.

Hal ini bukan tanpa alasan mengenakan warna loreng, karena medan di negara Indonesia didominasi oleh pepohonan berwarna hijau, tanah, dan kayu yang berwarna coklat. TNI lebih memilih pola M81 Woodland yang sudah populer dari tahun 1981.

Jika pasukan militer Indonesia menggunakan seragam berwarna hitam, saat berperang di siang hari penggunaan warna hitam bisa menyiksa mereka. Di mana warna hitam akan lebih mudah menyerap panas. Sehingga anggota tentara yang harus berperang atau bertugas di siang hari akan lebih cepat merasa lelah atau kepanasan.

Demikian alasan mengapa tentara memakai baju seragam militer loreng.

(RIN)

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini