JAKARTA - Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau disapa Gus Yahya menegaskan bahwa kampanye di tempat ibadah sangat berbahaya. Pandangan itu disampaikan saat pihaknya melakukan pertemuan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (4/1/2023).
"Politisiasi tempat ibadah itu berbahaya sekali," kata Gus Yahya dikutip dalam laman resmi NU Online, Kamis (5/1/2023).
 BACA JUGA: Banjir di Jalan Kaligawe Semarang Surut, Arus Lalu Lintas Normal
Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, berharap agar para peserta Pemilu tidak berkampanye di tempat ibadah. "Kampanye di tempat ibadah berbahaya sekali. Tolong jangan dilakukan," ujar dia.
Sebab, kampanye di tempat ibadah lanjutnya memang dilarang dalam Undang-Undang. Ia pun mengonfirmasi kebenaran adanya peraturan larangan kampanye di tempat ibadah itu kepada komisioner KPU, Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan Betty Epsilon Idroos.
 BACA JUGA:Hendak Jual Motor Bodong, Pemuda di Cibinong Ditangkap Polisi
Keduanya pun mengangguk tanda mengiyakan adanya peraturan itu. Lebih lanjut, Gus Yahya menyampaikan agar parameter kampanye di tempat ibadah itu perlu dipertegas. "Sekarang parameter kampanye di tempat ibadah itu saya kira perlu dipertegas," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa, akibat politik identitas itu sangat merusak masyarakat. "Kita melihat akibat dari politik identitas yang luar biasa merusak di berbagai masyarakat negara yang ada," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News