Share

Kemenhub Bedakan Tarif KRL si Kaya dan si Miskin, Wapres: Perlu Diuji Coba Dulu

Kiswondari, MNC Portal · Kamis 29 Desember 2022 11:56 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 29 337 2736347 kemenhub-bedakan-tarif-krl-si-kaya-dan-si-miskin-wapres-perlu-diuji-coba-dulu-AntPVxvww0.jpg Foto: Okezone

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin angkat bicara soal wacana yang bergulir di masyarakat tentang tarif KRL untuk si kaya dan si miskin.

Wapres Ma’ruf mengatakan, wacana yang dari Menteri Perhubungan Budi Karya ini baik untuk cross subsidy atau subsidi silang.

(Baca juga: Rencana Tarif KRL untuk si Kaya dan si Miskin Dikritik PDIP)

“Kalau idenya kan memang baik supaya yang kuat itu menolong yang lemah dan memang pembebanan itu supaya juga disesuaikan dengan daya pikulnya, istilahnya cross subsidy, yang kuat membantu yang lemah, itu idenya sudah betul,” kata Wapres dalam keterangan resminya di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Meskipun, Wapres menegaskan bahwa kebijakan ini harus dikaji secara matang. “Apakah nanti implementasinya seperti apa, mungkin perlu diuji coba dulu, diuji coba dulu seperti apa hasilnya, bagaimana kekurangan-kekurangannya,” kata Wapres.

“Sebab satu ide yang baik itu kadang-kadang juga perlu implementasinya perlu dicoba, dipaskan, ditepatkan sehingga nanti gimana hal-hal yang perlu diperbaiki. Karena ini suatu ide yang ingin diterapkan dalam rangka cross subsidy, pemerintah akan melakukan uji coba terlebih dahulu,” tandasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi juga telah menegaskan bahwa pembedaan pemberian tarif tersebut merupakan pemberian subsidi tepat guna.

“Insya Allah sampai tahun 2023 tidak naik. Tapi, nanti pakai kartu. Jadi yang sudah berdasi bukan apa-apa ya, (Berdasi kemampuan finansialnya tinggi) mesti bayar lain (tidak ada subsidi). Jadi sampai 2023 kita rencanakan tidak naik,” kata Menhub dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kemenhub, Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023 di Jakarta.

Diketahui, Kemenhub mengalokasikan anggaran subsidi sebesar Rp3,2 triliun untuk penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) di bidang kereta api untuk tahun 2022. Di mana 55% disubsidi oleh pemerintah, sementara 45% sisanya ditanggung oleh penumpang.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini