JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) turut menyampaikan laporan akhir tahun terkait tindak terorisme di Indonesia. Salah satunya, terkait siapa yang rentan terpapar radikalisme.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, indeks risiko terorisme dan potensi radikalisasi di tahun 2022 menurun. Namun, yang menjadi catatan, kalangan perempuan dan anak muda menjadi penyumbang potensi radikalisme terbanyak.
 BACA JUGA:14 Lokasi Samsat Keliling di Jadetabek Hari Ini
“Survei ini menemukan Indeks Potensi Radikalisme lebih tinggi pada wanita, generasi muda dan mereka yang aktif di internet,” kata Boy Rafli Amar dalam pernyataan pers akhir tahun BNPT di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Adapun, survei tersebut dilakukan oleh BNPT RI bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Puslitbang Kemenag, Kajian Terorisme UI, BRIN, The Centre for Indonesian Crisis Strategic Resolution (CICSR), Nasaruddin Umar Office, The Nusa Institute, Daulat Bangsa, dan Alvara Research Institute.
 BACA JUGA: BNPT Sebut 475 Napi Teroris di 62 Lapas Berhasil Dideradikalisasi Selama 2022
Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengklaim, indeks potensi radikalisme dan terorisme di tahun 2022 turun. Bahkan, indeks tersebut telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Follow Berita Okezone di Google News