JAKARTA – Rempah-rempah identik dengan masa penjajahan di Indonesia? Hal ini lantaran Indonesia memiliki kekayaan rempah-rempah yang beragam dan membuat banyak bangsa Eropa ingin datang menjajah.
Saat itu, kebutuhan rempah-rempah di Benua Eropa sangat tinggi. Banyak negara di Eropa berusaha mencari solusi untuk memenuhi permintaan pasar.
Awalnya, mereka datang ingin mendapatkan rempah-rempah dengan harga murah. Namun, lama-kelamaan mereka ingin menguasai wilayah penghasil rempah-rempah di Nusantara.
Rempah-rempah di Indonesia yang paling diincar bangsa Eropa di antaranya pala, lada, kayu manis, jahe, cengkeh, kunyit, dan kemiri.
Transaksi Awal Portugis
Ini dimulai oleh negara penjajah pertama, yaitu Portugis. Awalnya Portugis ingin sekadar bertransaksi rempah-rempah.
Mereka datang pertama kali di daerah Malaka pada 1509 dan kedatangannya disambut baik. Saat itu, daerah Malaka menjadi komoditas terbesar perdagangan yang paling ramai di Asia.
Namun, tak lama kemudian Portugis mulai menunjukkan ambisi untuk menguasai sumber perdagangan rempah-rempah. Mereka melanggar peraturan dan perjanjian lalu menaklukkan Maluku.
Perselisihan Portugis dan Spanyol
Negara kedua yang datang ke Indonesia dengan niat menjajah adalah Spanyol. Negara ini datang pada 1521 di Tidore, Maluku. Saat itu Portugis masih memonopoli perdagangan rempah-rempah di sana.
Follow Berita Okezone di Google News