Share

5.330.351 Jiwa Mengungsi dan 844 Meninggal Akibat Bencana Alam Sepanjang 2022

Dimas Choirul, MNC Media · Senin 26 Desember 2022 18:55 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 26 337 2734616 5-330-351-jiwa-mengungsi-dan-844-meninggal-akibat-bencana-alam-sepanjang-2022-9G0kSYR39J.jpg Ilustrasi/Foto: BNPB

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 3.461 kali bencana alam terjadi di Indonesia sepanjang periode 1 Januari hingga 25 Desember 2022.

"Sampai tanggal 25 Desember 2022 tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 3.461 kejadian," kata Plt Kepala Pusat, Data dan Informasi (BNPB) Abdul Muhari saat konferensi pers, Selasa (26/12/2022).

 BACA JUGA:Usai Bertemu Prabowo Subianto, Kiai Sepuh NU Doakan Cita-Cita di Pilpres 2024 Terwujud

Adapun kejadian bencana alam yang mendominasi adalah cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor. Rinciannya, bencana banjir terjadi sebanyak 1.493 kali, tanah longsor 468 kali, cuaca ekstrem 1.033 kali.

Sementara itu gempa bumi terjadi sebanyak 28 kali, erupsi gunung api 1 kali, kebakaran hutan dan lahan 250 kali dan gelombang pasang dan abrasi 24 kali, serta kekeringan 4 kali.

 BACA JUGA:Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk di Tumpukan Eceng Gondok

"Dari dampak bencana alam tersebut menimbulkan korban meninggal dunia 844 jiwa, hilang 48 jiwa, 8.724 luka-luka dan terdampak dan mengungsi 5.330.351 jiwa," ujarnya.

Menurut Abdul, catatan tersebut belum semua terkompilasi dengan yang terdapat di beberapa daerah. Namun, Ia menjelaskan, paling tidak gambaran terkait fenomena bencana alam hidrometeorologi basah, seperti banjir, dan tanah longsor masih mendominasi pada periode tahun ini.

Follow Berita Okezone di Google News

"Tetapi di 2022 ini ada dua kejadian gempa bumi yang kemudian meskipun kejadiannya jarang cuma 2 kali gempa signifikan dari 28 kali itu tapi membawa korban luar biasa banyak, lebih banyak daripada kejadian banjir yang 1.493 kali," ujarnya.

Untuk itu, Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana menjelang periode tahun baru 2023. Hal ini lantaran, cuaca ekstrem diprediksi masih terus terjadi hingga awal tahun nanti. "Selain itu, kita juga meminta peran dari pemerintah daerah, TNI-Polri juga harus kita siap," pungkasnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini