Share

BMKG Sebut Potensi Cuaca Ekstrem saat Nataru Disebabkan 4 Pemicu, Ini Paparannya

Kiswondari, MNC Portal · Rabu 21 Desember 2022 04:22 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 21 337 2731131 bmkg-sebut-potensi-cuaca-ekstrem-saat-nataru-disebabkan-4-pemicu-ini-paparannya-AJukktp8E8.jpeg Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)

JAKARTA โ€“ Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem yang bertepatan dengan libur mudik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) sampai dengan arus balik nanti. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pun mengungkap 4 (empat) fenomena yang menjadi pemicu cuaca ekstrem ini.

โ€œJadi biasanya satu persatu ya, tapi ini ada empat fenomena yang terjadi secara bersamaan. Mengakibatkan kondisi dinamika atmosfer ini memicu peningkatan curah hujan hingga lebat bahkan dikhawatirkan dapat mencapai ekstrem,โ€ kata Dwikorita dalam konferensi pers BMKG secara daring, Selasa (20/12/2022) malam.

Dwikorita menguraikan, fenomena tersebut yakni pertama peningkatan aktivitas Monsun Asia yang memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan; kedua, intensifikasi atau semakin intensifnya fenomena seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan

โ€œSerta meningkatkan pembentukan awan-awan hujan menjadi lebih intensif di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara,โ€ sambungnya.

Ketiga, Dwikorita melanjutkan, adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga dikhawatirkan dapat mencapai ekstrem dan juga terjadinya peningkatan kecepatan angin permukaan serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.

Dan keempat, kata Dwikorita, terpantunnya aktivitas gelombang atmosfer, yang mana ada beberapa aktivitas gelombang atmosfer yaitu fenomena Median Julian Oscillation yang kurang lebih merupakan fenomena pergerakan arak-arakan awan hujan dari arah Samudra Hindia di sebelah timur Afrika, melintasi Samudra Hindia menuju Samudra Pasifik tetapi melewati kepulauan Indonesia.

Follow Berita Okezone di Google News

โ€œDan kebetulan pada periode Nataru, pergerakan awan-awan itu pas melintasi kepulauan Indonesia yang bersamaan dengan aktivitas Monsun Asia yang semakin meningkat, bersamaan dengan adanya seruak udara dingin dari dataran tinggi Tibet di Asia, dan bersamaan dengan terjadinya pembentukan potensi tekanan rendah yang dapat berkembang menjadi Bibit Siklon atau bahkan kemungkinan dapat berkembang menjadi Siklon,โ€ terang Dwikorita.

Oleh karena itu, dia menyimpulkan, bersamaannya empat aktivitas tersebut maka dikhawatirkan atau berpotensi mengakibatkan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia terutama di wilayah bagian selatan Indonesia sampai juga bagian tengah dan timur.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini