Share

3 Palagan Paling Dahsyat yang Pernah Dilalui Kopassus

Tim Litbang MPI, MNC Portal · Sabtu 17 Desember 2022 06:08 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 16 337 2728491 3-palagan-paling-dahsyat-yang-pernah-dilalui-kopassus-2Z0buQGj5q.jpg Kopassus (Foto: tni.mil.id)

JAKARTA - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite TNI AD yang sudah menjalani berbagai palagan atau pertempuran berbahaya. Tentunya, banyak cerita yang hadir dari berbagai medan pertempuran tersebut.

Berikut adalah 3 daftar palagan berbahaya yang pernah dilalui Kopassus:

1. Operasi Seroja Timor Timur

Salah satu palagan dahsyat yang pernah dilalui Kopassus adalah Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim). Operasi ini bahkan disebut sebagai operasi militer terbesar TNI usai revolusi kemerdekaan.

BACA JUGA:Bertaruh Nyawa, Jenderal Kopassus Ahli Intelijen Ini Menyamar Jadi Sopir Tangkap Pentolan GAM 

Kopassus kala itu terlibat pertempuran dengan Fretilin, pasukan tentara didikan Portugis. Melansir jurnal bertajuk ‘Peran Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada Tahun 1976-1979’, Kopassus (yang kala itu masih bernama Kopassandha) ditugaskan ke daerah TimTim dan melakukan Operasi Seroja, usai integrasi.

Tujuan operasi ini adalah menangkap pimpinan Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Fretilin. Pada 7 Desember 1975, Grup 1 Kopassandha dan Brigade-18 Linud (Kostrad) diterjunkan dengan 9 pesawat C-130 Hercules milik TNI AU.

BACA JUGA:Kisah Jenderal Kopassus Lolos dari Bidikan Sniper Pasukan Elite Terbaik Dunia 

Operasi ini bertujuan untuk merebut Kota Dili, namun tidak berjalan mulus. Pasukan Kopassandha gagal terjun karena pesawatnya ditembaki oleh pasukan Tropas. Pasukan ini memiliki segudang pengalaman di Perang Mozambique dan sudah sangat terlatih.

Follow Berita Okezone di Google News

Namun akhirnya, pertempuran antara Kopassandha dengan Fretilin pecah di beberapa tempat. Melansir Sindonews, banyak prajurit Kopassandha yang gugur dalam operasi tersebut. Salah satu perwira yang gugur adalah Letkol Infanteri (Anumerta) Atang Sutresna.

2. Operasi Ganyang Malaysia

Operasi Ganyang Malaysia atau yang lebih dikenal dengan Dwikora, terjadi pada tahun 1964. Sebelumnya, Presiden Soekarno sudah memberikan instruksi untuk melakukan Kperasi Dwikora di tahun 1963. Tujuan dari misi tersebut adalah untuk menghalau terbentuknya Federasi Malaysia.

Kopassus yang kala itu bernama RPKAD ambil bagian dalam operasi tersebut dengan bantuan PGT (Pasukan Gerak Tjepat) TNI AU. Soekarno khawatir bahwa pembentukan negara Malaya bisa menjadi penjajahan neokolonialisme.

Pada operasi tersebut, pasukan RPKAD ada yang ditugaskan menjaga perbatasan wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Pasukan tersebut diperkuat oleh 3 kompi, yakni kompi A, B, dan C, serta diturunkan di wilayah berbeda. Kompi C yang diturunkan di Long Bawan langsung terlibat kontak senjata dengan pasukan istimewa Inggris.

Kompi B menghadapi kontak senjata, usai pasukan tersebut menyerang pos tentara Inggris di Mapu. Sementara itu, kompi A diturunkan di Lumbis.

3. Operasi di Kongo

 

Kopassus pernah terlibat misi di Kongo pada tahun 1962. Kopassus dipercaya sebagai Pasukan Perdamaian PBB dan terlibat di salah satu misi berbahaya itu. Saat itu, Kopassus bersama Batalyon 513 Raiders, Batalyon Kavaleri 7, dan Satuan Kodam II Bukit Barisan tergabung dalam Konga III dengan Brigjen TNI Kemal Idris sebagai pemimpinnya.

Markas Konga III pernah diserbu oleh kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Moises Tsombee. Menanggapi serangan tersebut, pasukan perdamaian sepakat menangkap pemberontak berjumlah lebih dari 2 ribu orang tersebut. Karena pasukan perdamaian hanya terdiri dari 30 personel, maka mereka harus menyusun strategi matang agar misinya berhasil.

Pencarian segala informasi pun segera dilakukan dan didapat bahwa ada mitos hantu putih dan bau bawang putih di Kongo. Mitos tersebut sangat ditakuti warga, terutama para pemberontak.

Pasukan perdamaian akhirnya memanfaatkan mitos ini dan menyamar sebagai hantu putih untuk menyerbu pemberontak. Ketika para pemberontak melihat hantu putih, mereka terdiam hingga markasnya berhasil dikuasai Kopassus dan anggota Konga III lainnya.

Diolah dari berbagai sumber/Ajeng Wirachmi-Litbang MPI

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini