JAKARTA - Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menggelar sidang lanjutan perkara dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas izin ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng tahun 2021-2022, Kamis (15/12/2022). Agenda persidangan kali ini yaitu, pemeriksaan para terdakwa.
Salah satu terdakwa dalam perkara ini, Master Parulian Tumanggor mengakui pernah ikut membahas langkah-langkah mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardana.
Tumanggor menjelaskan, bukan hanya dirinya yang ikut membahas masalah kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Tetapi juga, Kat dia, terdapat sejumlah produsen minyak lainnya yang turut membahas cara untuk mengatasi kelangkaan minyak tersebut.
BACA JUGA:Di Sidang Korupsi Minyak, Lin Che Wei Bantah Terima Imbalan dari Pengusaha
Salah satu yang dibahas, kata Tumanggor, soal kelangkaan di sejumlah wilayah. Salah satunya di wilayah Papua. Mendengar hal itu, Tumanggor menyatakan siap untuk mendukung pemerintah mengatasi kelangkaan ini.
Bahkan, ia meminta pemerintah untuk membantu menyiapkan pesawat herkules milik TNI Angkatan Udara agar distribusi minyak goreng bisa tiba tepat waktu. Sebab, bila menggunakan kapal dari Surabaya menuju Papua bisa menghabiskan waktu sekitar 20 hari.
“Waktu itu kalau nggak salah Wilmar, Musim Mas sama Sinar Mas kalau tidak salah, ikut partisipasi atasi kelangkaan," kata Tumanggor di ruang sidang Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).
BACA JUGA: Bersaksi di Sidang Migor, Pejabat Bea Cukai Ungkap Soal Realisasi Kuota Ekspor CPO
Menurut Tumanggor, saat itu seluruh perusahaan CPO memang berniat membantu pemerintah secara sukarela. Mereka tidak menghitung rugi atau dampak lainnya dari tindakan tersebut.
"Karena bagi saya pribadi untuk kepentingan NKRI, ini sangat penting,” tegas Tumanggor.
Follow Berita Okezone di Google News