Share

Roy Suryo Dituntut 1 Tahun 6 Bulan Penjara Buntut Kasus Meme Stupa Mirip Jokowi

Dimas Choirul, MNC Media · Kamis 15 Desember 2022 18:32 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 15 337 2727944 roy-suryo-dituntut-1-tahun-6-bulan-penjara-buntut-kasus-meme-stupa-mirip-jokowi-saY4ZWPXDu.jpg Roy Suryo dituntut 1 tahun 6 bulan kurungan/Foto: Okezone

JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian meme stupa mirip Jokowi, Roy Suryo, dituntut 1 tahun 6 bulan penjara. Selain itu, Roy juga didenda Rp 300 juta subsider 6 bulan.

Tuntutan itu dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Kamis, 15 Desember 2022.

 BACA JUGA:TGB Sebut Indonesia Jadi Perhatian Dunia Terkait Persatuan dan Kesatuan Bangsa

"Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa KRMT Roy Suryo Notodiprojo selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) subsidiair 6 (enam) bulan kurungan, dikurangi dengan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa, dengan perintah terdakwa tetap ditahan," ucap JPU Setyo Adhi Wicaksono, Kamis.

Penuntut umum menilai, terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 A UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

 BACA JUGA:Tak Ada Kriminalisasi LGBT di KUHP Baru, Mahfud MD: Belum Baca Sudah Ribut!

Dalam menjatuhkan tuntutan, penuntut umum mempertimbangkan beberapa aspek salah satu aspek yang memberatkan dan meringankan terdakwa.

Follow Berita Okezone di Google News

Adapun, aspek yang memberatkan, yakni terdakwa melakukan quotweet melalui media sosial twitter dapat menyebabkan rusaknya kerukunan umat beragama dalam bingkai kebhinekaan. Terdakwa dinilai tidak mencerminkan dirinya selaku tokoh masyarakat atau ahli telematika yang memahami etika dalam bermedia sosial.

"Serta terdakwa mengingkari perbuatannya dan perbuatannya seolah-olah hal yang biasa dan memberikan apresiasi terhadap kreativitas yang berlebihan yang menyinggung perasaan umat beragama," ujarnya. "Sementara dari aspek meringakan, terdakwa belum pernah dihukum," lanjutnya.

Untuk diketahui, dalam persidangan kali ini terdakwa dihadirkan melalui sarana virtual atau online. Sedangkan penuntut umum dan penasehat hukum terdakwa hadir secara fisik di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini