Share

Ternyata Ini Alasan Guntur Soekarno Putra Tidak Mau Masuk Partai Politik

Rina Anggraeni, Okezone · Kamis 15 Desember 2022 09:09 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 15 337 2727456 ternyata-ini-alasan-guntur-soekarno-putra-tidak-mau-masuk-partai-politik-gFHMmQ8Ula.jpg Ilustrasi (Foto: Okezone)

JAKARTA- Ternyata ini alasan Guntur Soekarno Putra tidak mau masuk partai politik menarik diulas. Padahal dia adalah Putra pulung Presiden pertama Soekarno yang berbeda dengan lainnya.

Guntur memberkan alasannya tidak mau masuk partai politik dikarenaka rencana untuk mengadakan fusi partai saat orde baru. Kala itu, Guntur kebetulan menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) PNI-Front Marhaenis. Guntur mengaku tidak setuju dengan adanya fusi.

" Tapi saya sudah mengatakan begitu, masih tetap saja enggak berani. Kemudian, saya menyatakan, ‘kalau begitu saya tidak gabung. Saya tidak akan gabung ke partai apa pun, termasuk PDI’. Sampai sekarang pun setelah berubah menjadi PDI Perjuangan (PDIP), saya berada di luar,” ujar Gunturdalam Podcast “Apa Adanya” yang ditayangkan di kanal YouTube B1.

Hal itu membuatnya hanya ingin menyalurkan aspirasinya pada tulisan.

" Bukan berarti saya tidak berpolitik. Yang betul adalah saya tidak masuk partai politik dan saya menyalurkan aspirasi politik melalui tulisan, artikel, pidato, dan lain sebagainya,” kata Guntur

Follow Berita Okezone di Google News

Sebelumnya,Soekarno mberikan pesan perpisahan kepada anak tertuanya itu. Berikut isi pesannya.

“Tok, engkau adalah anak sulung Putra Sang Fajar. Sebab, bapakmu dilahirkan pada waktu fajar menyingsing. Fajar 6 Juni yang sedang merekah di ujung timur. Dan engkau yang lahir di tahun keberanian, juga menjelang fajar tanggal 3 November pada saat mana hegemoni kekuasaan Jepang semakin suram sinarnya,"

Nah, seperti halnya bapakmu, engkau pun pantas menyambut terbitnya matahari. Jadilah manusia yang pantas menyambut terbitnya matahari. Ingat, yang pantas meyambut terbitnya matahari itu hanya manusia-manusia abdi Tuhan, manusia-manusia yang manfaat. Karena itu jangan cengeng! Buktikan kepada setiap orang yang menatapmu bahwa engkau memang pantas menjadi anak sulung Sukarno.”

Ekspresi sikap Guntur pascameninggalnya Bung Karno, baginya adalah sikap terbaik. Termasuk jika akhirnya ia memilih untuk tidak terjun ke gelanggang politik.

Akan tetapi, dengan sikapnya itulah kemudian ia dan adik-adiknya, relatif bisa bertahan hidup di rezim Soeharto, sebuah rezim yang telah menggulingkan bapaknya, tidak hanya dilengser dari jabatan, tetapi juga dikungkung di Wisma Yaso, tanpa bacaan, tanpa teman, tanpa keluarga.

 (RIN)

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini