Share

Lalui Ujian Berat, Ini Cara Anggota TNI Dapatkan Brevet Komando Kopassus

Ajeng Wirachmi, Litbang Okezone · Rabu 14 Desember 2022 06:05 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 13 337 2726241 lalui-ujian-berat-ini-cara-anggota-tni-dapatkan-brevet-komando-kopassus-2UqPVuFRo3.jpg Foto: TNI AD.

JAKARTA - Kopassus atau Komando Pasukan Khusus merupakan pasukan elite milik TNI AD yang resmi dibentuk pada 16 April 1952 atas gagasan Letkol Slamet Riyadi. Slamet Riyadi menganggap bahwa TNI harus memiliki satuan pemukul yang dapat bergerak cepat di berbagai medan dan tangkas menghadapi serangan.

Slamet Riyadi tidak dapat mewujudkan gagasannya itu karena dia gugur dalam pertempuran. Namun, pemikiran tentang pasukan elite, yang di kemudian hari dikenal sebagai Kopassus, ini diwujudkan oleh A.E. Kawilarang.

BACA JUGA: Beratnya Pendidikan Jadi Kopassus, Disiksa bak Tawanan Perang dan Tidak Boleh Bocorkan Informasi 

Sebagai pasukan elite, anggota Kopassus tentu harus melewati berbagai tes sebelum bergabung. Calon prajurit harus memenuhi nilai standar dalam tes, yakni 70. Sementara itu, mereka juga wajib memiliki kemampuan menembak dan renang tanpa henti sejauh 2 km. Jika sudah selesai melewati masa pelatihan yang berat, prajurit akan mendapatkan tanda kualifikasi Brevet Komando Kopassus.

Laman Kopassus menyebut, brevet tersebut menjadi lambang bahwa prajurit yang mendapatkan dan mengenakannya sudah melewati pendidikan dan latihan sangat keras, sehingga mereka mempunyai keberanian, keterampilan, dan kecekatan di berbagai operasi (darat, laut, dan udara).

Secara umum, ada tiga tahapan yang harus dilakukan saat menjalani pendidikan Kopassus selama 7 bulan. Pertama adalah tahap dasar, kedua merupakan tahap hutan gunung, dan ketika adalah tahap rawa laut. Untuk tahapan dasar, prajurit akan mendapatkan ilmu-ilmu dasar komando secara individu dan tim. Tahap yang juga biasa disebut sebagai basis ini dilakukan di Pusdiklatpassus atau Pusat Pendidikan Pelatihan Khusus di Bandung, Jawa Barat. Peserta pelatihan juga akan mendapatkan materi tentang menembak, navigasi darat, hingga melakukan perebutan secara cepat.

Follow Berita Okezone di Google News

Selanjutnya adalah tahap hutan gunung yang mengharuskan prajurit menjadi pendaki serbu dan melakukan survival atau usaha bertahap hidup di tengah hutan. Mereka juga akan melakukan long march dari wilayah Bandung, tepatnya di Situ Lembang ke Cilacap.

Bukan dengan tangan kosong, para prajurit wajib membawa perlengkapan perorangan, senjata, amunisi, hingga tambang peluncur. Terakhir, tahap rawa laut yang terdiri dari renang ponco, bertahan hidup di tengah laut, navigasi laut, hingga renang mengelilingi selat, dari Cilacap hingga ke Nusakambangan.

Konsep baret merah Kopassus mulai digunakan ketika Kesko TT (Kesatuan Komando Tentara Teritorium) III/Siliwangi mengalami pergantian istilah menjadi KKAD atau Korps Komando Angkatan Darat. Satuan ini adalah awal mula lahirnya Kopassus. Baret merah yang sampai saat ini dikenal sebagai ciri khas Kopassus sengaja dipilih kala itu, karena belum ada baret dengan warna tersebut. Maka dari itu, Kopassus juga familiar dengan sebutan Korps Baret Merah.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini