JAKARTA- Dua polisi yang tak bisa disuap menarik diulas. Nama aparat keamanan di Indonesia nampaknya selalu menjadi sorotan dari masyarakat baik kinerjanya maupun pekerjaannya.
Bahkan, ada yang korupsi dalam menjalankan tugasnya. Tapi tidak semua polisi bisa disuap atau melakukan praktek kotor.
Berikut dua polisi yang tak bisa disuap dirangkum dari berbagai sumber:
1. Hoegeng Iman Santoso
Memiliki nama serta jabatan yang tinggi, namun sejumlah tokoh dikenal sebagai sosok yang jujur dan sederhana. Bahkan ada tokoh yang menolak menggunakan fasilitas negara yang berlebihan. Berikut tokoh Indonesia yang dikenal jujur dan sederhana :
Hoegeng Iman Santoso merupakan salah satu tokoh nasional yang dikenal jujur dan sederhana. Ia adalah kepala Kepolisian Indonesia dari 1968-1971. Beda dengan polisi lainnya, Hoegeng tidak mempan untuk disuap.
Follow Berita Okezone di Google News
Bagi Hoegeng, lebih baik melarat daripada menerima suap. Saat menjabat sebagai Kapolri, ia pernah merasakan godaan suap. Hoegeng pernah dirayu seorang pengusaha yang terlibat kasus penyelundupan. Saat itu, sang pengusaha memintanya agar kasus tidak dilanjutkan ke pengadilan. Hoegeng pun gencar memerangi penyuapan. Bahkan ia tidak peduli siapa beking dari pelaku kasus korupsi, semuanya pasti disikat dan diberantasnya.
2. Irjen Akhmad
Akhmad adalah pria kelahiran Tasimalaya, 23 September 1967. Ia merupakan lulusan Akpol tahun 1989. Berpengalaman dalam bidang reserse dan saat ini seorang perwira tinggi Polri. Figur Akhmad Wiyagus dikenal bawahan dan rekan kerjanya sebagai sosok polisi yang anti suap dan tidak bisa didikte.Â
Dia meraih Hoegeng Awards 2022 dalam rangka HUT ke-76 Bhayangkara untuk kategori Polisi Berintegritas.
Anugerah terhadap Irjen Akhmad diserahkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di The Tribrata Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/7). Sementara penghargaan Hoegeng Awards 2022 kepada Irjen Akhmad diumumkan oleh Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto, dan Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti. Hal ini dikarenakan Irjen tidak melakykan praktek kotor.
(RIN)